Sesal Indonesia Gagal Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Sesal Indonesia Gagal Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Tim detikSport - detikBali
Jumat, 10 Mei 2024 07:50 WIB
Indonesias  defender#05 Komang Teguh (C) fights for the ball with Guineas  midfielder #17 Issiaga Camara during the pre-Olympic play-off match between Indonesia and Guinea, for final spot in the mens Olympic football tournament at Paris 2024, in Clairefontaine-en-Yvelines, south of Paris, on May 9, 2024. (Photo by MIGUEL MEDINA / AFP)
Foto: Komang Teguh (nomor 5) berduel dengan pemain Guinea dalam laga di Prancis, Kamis (10/5/2024). (AFP/MIGUEL MEDINA)
Bali -

Kesempatan terakhir Timnas Indonesia U-23 untuk lolos ke Olimpiade Paris 2024 akhirnya kandas setelah dikalahkan Guinea 0-1. Kini, tinggal penyesalan. Andai saja laga tersebut menggunakan Video Assistant Referee (VAR).

Sejatinya, Indonesia punya tiga kesempatan lolos ke Olimpiade. Pertama, di laga semifinal Piala Asia 2024 melawan Uzbekistan. Kalah, Garuda masih punya peluang lolos langsung dengan memperebutkan posisi ketiga Piala Asia. Namun, lagi-lagi kandas di tangan Irak.

Dikutip dari detikSport, Indonesia menjalani laga playoff Olimpiade 2024 melawan Guinea di Clairefontaine, Prancis, Kamis (9/5/2024) malam WIB. Garuda Mudah kalah 0-1 akibat gol eksekusi penalti Ilaix Moriba di babak pertama, menit ke-29.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika melihat dari tayangan ulang, pelanggaran Witan Sulaeman terhadap Algassime Bah terjadi di luar kotak penalti. Namun, wasit Letexier Francois malah menunjuk titik putih.

Keputusan wasit bisa saja dimaklumi karena insiden terjadi sangat cepat dan Algassime Bah juga baru terjatuh ketika di dalam kotak penalti seusai disenggol Witan. Hal yang disayangkan dengan tidak adanya VAR.

ADVERTISEMENT

Jika VAR digunakan pada laga penting ini, Indonesia bisa saja selamat dari hasil buruk. Wasit tentu bakal meninjau ulang keputusannya.

Indonesia juga diganjar penalti di babak kedua setelah Alfeandra Dewangga dianggap melanggar lawan. Jika dilihat dari tayangan ulang, Dewangga berhasil menjangkau bola dari kaki lawan.

Beruntung untuk Indonesia. Guinea gagal mencetak gol kedua lewat eksekusi penalti. Namun, di sisa waktu pasukan Shin Tae-yong tak mampu mencetak gol balasan.

Jalannya Laga

Indonesia mengancam pertahanan Guinea lewat sebuah tendangan bebas. Bola disodorkan langsung kepada Witan Sulaeman yang ada di sisi kiri. Witan mengoper ke tengah kotak penalti, tapi bola dihalau bek Guinea.

Pratama Arhan mendapatkan peluang seusai melakukan tusukan dari kiri. Namun, tendangannya masih terlalu lemah dan bisa diamankan kiper Guinea.

Guinea mendapat penalti pada menit ke-29 menyusul pelanggaran yang dilakukan Witan terhadap Algassime Bah. Ilaix Moriba yang maju sebagai eksekutor sukses menaklukkan Ernando Ari untuk membawa Guinea unggul 1-0.

Marselino Ferdinan mencoba melepaskan tembakan dari luar kotak penalti. Namun sepakannya masih jauh dari sasaran.

Guinea nyaris membobol gawang Indonesia di injury time. Bah mencuri bola dari Nathan Tjoe-A-On dan berhadapan satu lawan satu dengan Ernando. Namun, Ernando bisa mengeblok tendangan Bah.

Guinea sempat mengancam gawang Indonesia pada menit ke-53. Namun, tendangan Soumah diblok Nathan.

Indonesia mendapat peluang bagus dari tendangan sudut. Bola dioper pendek kepada Nathan yang kemudian melepaskan umpan silang ke kotak penalti. Alfreandra Dewangga menyambut dengan sundulan, tapi bola masih menyamping dari gawang.

Guinea kembali mendapat penalti pada menit ke-73 menyusul pelanggaran Dewangga kepada Bah. Shin Tae-yong kemudian melakukan protes keras yang berujung kartu merah. STY diusir wasit setelah mendapat kartu kuning kedua.

Namun, Guinea gagal memaksimalkan penalti keduanya ini. Tendangan Bah gagal jadi gol setelah bola membentur tiang gawang.

Meski memberi tekanan sampai akhir laga, Indonesia gagal mencetak gol balasan. Keunggulan Guinea bertahan hingga laga usai.

Susunan Pemain

Indonesia U-23: Ernando Ari, Muhammad Ferarri, Komang Teguh (Alfreandra Dewangga 51'), Nathan Tjoe-A-On, Bagas Kaffa, Ivar Jenner, Marselino Ferdinan, Pratama Arhan, Jeam Kelly Sroyer (Sananta 60'), Rafael Struick (Hokky Caraka 90+1'), Witan Sulaeman

Guinea U-23: Soumaila Sylla, Ibrahima Diakite, Saidou Sow, Mohamed Soumah, Maadiou Keita, Issiaga Camara (F. Camara 66'), Aguibou Camara, Ilaix Moriba, Ousmane Camara (Toure 86'), Algassime Bah (Diallo 90+3'), Facinet Conte (Soumah 46')

Statistik Indonesia Vs Guinea

Meski kalah, statistik seusai laga menunjukkan Indonesia bisa mengimbangi permainan wakil Afrika itu. Statistik memperlihatkan bahwa skuad Garuda Muda lebih unggul penguasaan bola dengan perbandingan 51:49.

Indonesia juga lebih banyak mengalirkan bola setelah mengemas 320 umpan, sedangkan Guinea 310 umpan.

Namun demikian, Guinea tidak bisa dipungkiri bermain lebih agresif. Moriba dkk tercatat melepaskan 14 percobaan (4 on target), sedangkan Indonesia hanya membuat total delapan percobaan (1 on target).

Sebanyak enam sepak pojok didapatkan Guinea selama 2x45 menit permainan. Sementara itu pasukan Shin Tae-yong cuma dua kali mendapatkan tendangan penjuru.

Kemenangan atas timnas U-23 memastikan Guinea mengakhiri penantian panjang menembus Olimpiade. Sebelum ini penampilan terakhir kali Guinea tampil di turnamen itu pada 1968 atau 56 tahun yang lalu.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads