PT Liga Indonesia Baru (LIB) menerapkan aturan suporter tim tamu dilarang mendukung timnya di stadion. Ini berlaku untuk seluruh laga di Tanah Air. Termasuk playoff Liga Champions Asia antara Bali United melawan PSM Makassar nanti malam. Aturan tersebut membuat puluhan suporter PSM yang datang ke Bali kecewa berat.
Surat dari PT LIB yang diterima kedua manajemen tim ini disampaikan bila terdapat revisi Pasal 31 ayat (3) peraturan pertandingan play-off yang berbunyi:
"Dalam hal masa transisi transformasi sepak bola nasional, seluruh pertandingan sepak bola nasional termasuk kompetisi dan playoff tidak dapat dihadiri suporter klub tamu," dikutip dari surat LIB yang dikirimkan Sabtu (3/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
detikBali menghubungi salah satu dari puluhan anggota PSM Fans yang dikabarkan sudah berada di Bali. Mereka sangat kecewa jauh-jauh ke Bali tapi akhirnya tidak bisa mendukung langsung klub kesayangan.
Informasi yang diperoleh, ada sekitar 90 orang suporter ke Bali menggunakan kapal laut. Ironisnya, mereka baru tahu pengumuman LIB soal larangan untuk suporter tim tamu pada Jumat (2/5/2023) atau pada malam kedua rombongan suporter perjalanan menuju Bali.
"Aturan pelarangan itu kami baru taunya di malam kedua saat di kapal," ungkap Arif (bukan nama sebenarnya) saat dihubungi detikBali, Selasa (6/6/2023).
Pemuda 27 tahun itu mengaku datang dengan rombongan fans lainnya menggunakan kapal laut selama tiga hari dua malam.
Arif mengaku saat ia dan rekan-rekannya tahu pengumuman PT LIB, semuanya kaget dan bingung. Sedangkan untuk putar balik jelas tidak mungkin karena berada di tengah laut.
"Gila sih, harusnya kan aturan ter-publish jauh-jauh hari, kami baru tahu aturan itu di malam kedua saat di kapal, nggak mungkin kan putar balik, kami juga belum tahu secara detail latar belakang aturan itu, kami juga tidak pernah membuat rusuh," keluh pria yang enggan menyebutkan nama aslinya tersebut.
Meskipun kecewa dan sedih karena larangan dari LIB itu, mereka akan tetap hadir mendukung tim kebanggaannya itu meskipun dari luar stadion.
"Akan tetap datang, udah di sini kan, mau nggak mau yaa tetap semaksimalnya," tutur Arif dengan kecewa.
Dia berharap ke depan PT LIB bisa melibatkan suporter sebelum menetapkan regulasi. Meski suporter hanya sekadar menyampaikan kritik dan saran. Menurut Arif, sepakbola tanpa suporter akan hambar.
"Kalau memang tujuannya buat memperbaiki sepakbola indonesia, yuk bareng-bareng, karena sudut pandang tiap aspek dalam sepakbola kan beda-beda, mulai dari terkecil dulu kayak gini mesti diperhatikan, karena kami sebagai supporter kan juga aspek penting dalam lingkup sepakbola, kenapa nggak kita dilibatkan juga?" cecarnya.
(hsa/hsa)