Respons Arema FC soal 3 Sanksi yang Dijatuhkan PSSI

Ricuh Laga Arema vs Persebaya

Respons Arema FC soal 3 Sanksi yang Dijatuhkan PSSI

Tim detikJatim - detikBali
Selasa, 04 Okt 2022 21:30 WIB
Skuad dan ofisial Arema FC datang ke Stadion Kanjuruhan, Senin (3/10/2022). Mereka tak kuasa menahan air mata mengigat Tragedi Kanjuruhan kemarin lusa.
Skuad dan ofisial Arema FC datang ke Stadion Kanjuruhan, Senin (3/10/2022). Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim
Denpasar - Komisi disiplin (komdis) PSSI menjatuhkan 3 sanksi untuk Arema FC buntut dari Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 125 orang. Sanksi bagi Arema FC adalah agar bermain di luar kandang hingga akhir musim, denda mencapai Rp 250 juta, dan pengulangan terhadap pelanggaran akan dikenakan sanksi yang lebih berat.

Dikutip dari detikJatim, Manajemen Arema FC memberikan respons terkait sanksi yang diberikan PSSI. Manajemen Arema FC mengaku siap menerima sanksi itu.

"Saya sampaikan di sini, kami tidak mempermasalahkan mau dihukum seberat apapun kami siap. Yang penting nyawa dan sisi kemanusiaan yang harus kami kedepankan," kata Manajer Arema FC Ali Rifki kepada wartawan di Hotel Atria Malang, Selasa (4/10/2022).

Ali meminta semua masyarakat agar mendoakan para suporter yang menjadi korban di Tragedi Kanjuruhan. Ia pun saat ini tengah fokus mendatangi seluruh keluarga korban.

"Saya mohon doa, saya mohon doa dari seluruh masyarakat Indonesia, mendoakan para keluarga korban, dan mendoakan keluarga korban menjadi korban yang husnul khotimah dan memberikan kekuatan dan ketabahan bagi keluarga korban, dan memberikan doa kesembuhan buat korban yang lagi dirawat di rumah sakit," kata Ali.

Ia mengaku saat Tragedi Kanjuruhan terjadi Sabtu (1/10/2022) terjadi, saat itu dirinya sedang berada di ruang ganti pemain dan sempat membantu mengevakuasi para korban.

"Saya mengurusi tim, saya baru bisa keluar di ruang ganti. Banyak yang sudah tahu, saya di ruang ganti memasukkan jenazah, memasukkan korban luka dan saya mau keluar dari ruang ganti saya dicegah, jangan keluar karena di luar masih bau asap, bom asap itu, gas air mata," kata Ali.

"Saya diminta tetap di ruang ganti sambil merawat korban dan setelah saya rasa baunya sudah hilang saya memberanikan diri keliling stadion, membawa korban-korban ke lapangan biar mendapatkan oksigen atau udara yang lebih bersih daripada di ruangan pengap kemarin," lanjut Ali.

Ali mengaku saat ini pihak manajemen tengah fokus mendatangi 125 korban yang gugur dalam Tragedi Kanjuruhan. Bahkan, pihaknya belum memikirkan evaluasi di tubuh manajemen Arema FC.

"Saya belum memikirkan itu sama sekali. Kami memikirkan proses hukum juga baru kami tahu, panpel juga diperiksa semua, tim juga diperiksa, kami fokus di situ," ungkap Ali.

Ali berjanji dirinya bersama manajemen Arema FC dan para pemain akan bersama-sama mendatangi 125 korban Tragedi Kanjuruhan hingga tuntas. Selama bertemu dengan keluarga korban ia diminta pihak keluarga korban untuk memantau kasus yang tengah terjadi saat ini.

"Kalau saya bicara dengan keluarga korban dari hati ke hati, mereka meminta saya ikut memantau perkembangan. Tapi Alhamdulillah saya melihat bapak Presiden Jokowi dengan sangat tegas, dengan sangat keras meminta kasus ini dibuka secara terang benderang dan diinvestigasi lebih baik. Dengan menurunkan tim-tim investigasi. Saya rasa, keresahan semuanya sudah didengar dan diinstruksikan dari Joko Widodo," pungkas Alii.




(nor/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads