.webp)
Tempat Pemungutan Suara (TPS) 08 di Banjar Kerta Sari, Kelurahan Panjer, Denpasar, Bali, mempunyai konsep berbeda dari biasanya. Umumnya, petugas di TPS adalah laki-laki dan berusia matang. Namun, di TPS 08 Panjer semuanya perempuan dan anak-anak muda yang masuk golongan Generasi Z (Gen Z).
"Ide awalnya karena melihat kesuksesan penyelenggaraan saat pileg lalu yang melibatkan perempuan ibu PKK dan banyak diikuti di tempat lain," ujar Ketut Udi Prayudi (57), pencetus ide sekaligus Sekretaris Banjar Kerta Sari, Panjer.
Ide untuk melibatkan anak-anak muda, khususnya perempuan ini, juga berawal dari keresahan Udi terhadap stigma masyarakat yang kurang percaya dengan keterlibatan anak muda. Udi pun mencoba meyakinkan publik dengan melibatkan mereka untuk bertugas di pilkada kali ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami ini sebenarnya ingin mendorong anak-anak muda, khususnya perempuan, untuk aktif dalam dunia demokrasi dan politik. Seperti di Bali saat ini, tidak ada satupun calonnya perempuan, jadi mudah-mudahan bisa lahir bibitnya dari sini," jelas Udi kepada wartawan saat ditemui di lokasi.
Anak-anak muda ini awalnya tampak ragu dengan ajakkan Udi. Namun, setelah diberikan pemahaman dan diyakinkan, akhirnya mereka mengiyakan untuk berpartisipasi.
"Tantangannya mungkin karena mereka masih baru ya, sebagian ini baru SMA kelas 3, usianya baru 17 tahun, baru pertama kali memilih dan langsung jadi penyelenggara," ujar Udi.
Hasil pemantauan detikBali di lokasi, suasana kontras begitu terasa ketika memasuki TPS yang berlokasi di dalam sebuah balai banjar itu. Pemilih akan langsung disambut perempuan muda yang menggunakan kaus putih bertuliskan 'Perempuan Bisa' dengan bawahan kain Bali lengkap dengan aksesori bando merah putih di kepala.
Total ada sekitar 20 perempuan terlibat di penyelenggaraan pemungutan suara di TPS 8 Panjer. Tugas mereka beragam, mulai dari KPPS, saksi, pengawas TPS, penjaga ketertiban hingga pihak kepolisian juga diisi perempuan berusia muda.
Salah satu petugas yang bertugas saat itu, Anggita Aditya (18), menceritakan perasaannya menjadi petugas ketertiban di TPS 8 Panjer. Ia mengaku senang bisa berpartisipasi di TPS itu.
"Senang bisa berpartisipasi di sini karena TPS ini semua petugasnya perempuan, jadi kami Gen Z merasa bisa (percaya diri) ikut berpartisipasi di pilkada kali ini," ungkap Anggi saat diwawancarai detikBali.
Anggi berujar keikutsertaannya ini karena ingin menambah pengalaman hidupnya, terlebih konsep yang melibatkan perempuan secara keseluruhan membuatnya lebih yakin. "Kebetulan diajak oleh ketua sekaa teruna teruni (STT) di sini, rasanya senang sih, pengalaman baru juga jadi petugas pertama kali disini," tutur Anggi.
(hsa/hsa)
