Calon wakil bupati Buleleng nomor urut 2 Gede Supriatna menyebut janji insentif guru Rp 1 juta-Rp 2 juta per bulan tidak realistis. Program insentif guru tersebut merupakan janji pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 1 Nyoman Sugawa Korry-Gede Suardana untuk memperhatikan kesejahteraan guru di Buleleng.
Supriatna mengatakan APBD Kabupaten Buleleng akan mengalami kebobolan apabila memberikan insentif sebesar Rp 2 juta per bulan kepada guru. Paslon 1 harusnya menghitung kemampuan keuangan daerah. Sebab guru di Buleleng saat ini jumlahnya mencapai 6 ribuan. Dengan jumlah guru tersebut, maka Pemkab Buleleng harus menggelontorkan Rp 155 miliar per tahun untuk memberikan insentif guru.
"Ini harus diperhitungkan Pak De, bukan sekedar memberikan janji yang tidak realistis kepada guru yang ada di Buleleng. Kita harus hitung dengan cermat seberapa besar kemampuan keuangan kita di Kabupaten Buleleng ini," kata Supriatna dalam Debat Ketiga Pilbup Buleleng, Rabu (20/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Supriatna mengatakan Pemkab Buleleng sebelumnya pernah memberikan tunjangan kepada guru di Buleleng sebesar Rp 750 ribu per tahun. Namun itu berakhir pada 2022. Ia berjanji akan mengembalikan lagi insentif tersebut.
"Itu diberikan per triwulan, ini adalah angka yang realistis bagi kami, mungkin ke depan bisa sampai Rp 1 juta kalau dihitung per tahun," katanya.
Supriatna mengajak calon pemimpin Buleleng untuk berpikir dan memberikan janji yang realistis kepada masyarakat. "Bukanya kami tidak peduli tetapi kami hanya ingin mengajak calon di Buleleng memahami kondisi APBD Buleleng dengan berpikir realistis dan memberikan janji yang realistis kepada masyarakat," jelasnya.
Sementara itu Sugawa Korry yakin bahwa dirinya bersama Gede Suardana bisa menjalankan program tersebut meski disebut tidak realistis. Sugawa menyebut itu hanya masalah komitmen saja.
"Kami dalam forum ini menyatakan kami yakin bisa melakukan itu karena kami mempunyai kepedulian, keberpihakan kepada kaum guru. Walaupun paslon dua menyebut tidak realistis, tapi paslon satu yakin untuk bisa memenuhi karena yang lain kabupaten setara bahkan lebih rendah dari kita bisa ini masalah komitmen dan tanggung jawab," jawabnya.
Sugawa-Suardana Janji Tingkatkan PAD Buleleng Jadi Rp 1 Triliun
Sugawa Korry-Gede Suardana juga berjanji akan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) sampai Rp 1 triliun. Suardana menjelaskan dengan dibangunannya Bandara Bali Utara di Buleleng serta pengembangan Pelabuhan Celukan Bawang akan membawa angin segar bagi iklim investasi di Buleleng.
Investasi yang masuk tentunya juga bisa menggenjot perekonomian di Buleleng, sehingga target PAD Rp 1 triliun bisa didapatkan dalam 5 tahun mendatang. "PAD kami akan gunakan untuk pembangunan visi misi kami Trisula Plus. Plusnya adalah pelayanan pendidikan dan pelayanan kesehatan," katanya.
Selain itu untuk mencapai target PAD tersebut, Suardana akan melakukan inovasi di sektor penerimaan pajak dan retribusi dengan menggunakan sistem online atau digital. Hal ini dilakukan juga untuk mengatasi potensi kebocoran dari sektor pajak dan retribusi di Buleleng.
Sementara itu, Sutjidra mengaku terkejut mendengar janji paslon 1 yang ingin meningkatkan PAD Buleleng menjadi Rp 1 triliun. Menurutnya pemerintah tidak bisa menunggu pembangunan bandara yang belum tentu bisa diselesaikan dalam waktu 5 tahun.
"Kita harus realistis. Kami tahun depan ini sudah harus bekerja untuk masyarakat bagaimana kebutuhan masyarakat di bidang pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, perumahan rakyat, bagaimana sandang masyarakat juga kami harus penuhi," katanya.
Di sisi lain, Sugawa Korry mengaku optimistis bisa meningkatkan PAD Buleleng menjadi Rp 1 triliun. Sugawa mengaku sudah melakukan penghitungan terkait hal itu. Ia menyebut angka Rp 1 triliun tidak terlalu tinggi.
"Itu akan kami tingkatkan melalui sistem online. Itu saya sudah hitung-hitung iya, di samping juga dengan peningkatan investasi," jelasnya.
(nor/nor)