.webp)
Calon wakil gubernur Bali nomor urut 1 Putu Agus Suradnyana alias PAS menyentil Wayan Koster karena mengeklaim jalan pintas (shortcut) Singaraja-Mengwitani bisa dibangun berkat dirinya. Agus menyindir calon gubernur Bali nomor urut 2 itu saat kampanye di Desa Sangket, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali Kamis (31/10/2024).
PAS mengatakan shortcut tidak akan bisa dibangun jika tidak direncanakan sejak dulu.
"Shortcut dibangun karena satu jalur. Saya jelaskan dulu tahun 2013 ketika saya baru dilantik bupati, saya mencoba mendiskusikan shortcut ini dengan teman di PU. Kemudian mulai dilakukan kajian baru studi kelayakan," kata mantan bupati Buleleng periode 2012-2017 dan 2017-2022 itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rencana tersebut kemudian mandek. Hingga pada 2016 saat peresmian Bendungan Titab, PAS berkesempatan bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Di sana, PAS mengaku merayu Megawati agar membantunya membangun shortcut di Buleleng. Saat itulah, kata PAS, Megawati menginstruksikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Indonesia periode 2014-2024 Basuki Hadimuljono yang juga hadir di sana untuk membantunya membangun shortcut di Buleleng.
"Saya bilang seluruh masyarakat Buleleng ingin mendoakan Ibu sehat, Ibu diberikan umur panjang, kanti keto ngerayu (sampai gitu ngerayu). Dengan Ibu bangun shortcut seluruh masyarakat Buleleng akan mendoakan Ibu. (Dijawab Megawati) iya Gus, sini Bas, tolong bantu Agus," kata Agus menirukan percakapannya dengan Megawati.
Singkat cerita pada 2017, PAS mengatakan desain shortcut Singaraja-Mengwitani pun dibuat. Ia juga sempat dipanggil oleh Menteri PUPR untuk meninjau lokasi dibangunnya shortcut.
Ketika Agus kembali menjabat bupati Buleleng pada 2018, PAS mengatakan telah mengalokasikan anggaran untuk pembebasan lahan senilai Rp 10 miliar dari APBD Buleleng.
"Kami bayar dua kali, karena kemampuan anggaran terbatas. Kemudian dibuatlah keseriusan tender mulai shortcut itu karena sudah dibebasin lahannya," kata cawabup kelahiran 4 Agustus 1963 itu.
"Tahun 2018 dilantik lah Pak Wayan sebagai Gubernur Bali bulan September. Dua bulan berikutnya kok sudah groundbreaking shortcut, mana ada kalau nggak ada desain dari dulu, diupayakan tanahnya dulu, nggak mungkin dong," imbuhnya.
PAS berharap Koster bisa menghargai kinerja dan jerih payah orang lain yang sudah merencanakan pembangunan shortcut tersebut. "Makanya hal ini lucu, hanya menunjukan kesombongan prestasi. Tidak memikirkan bagaimana orang merencanakan, berikanlah penghargaan," tegasnya.
(nor/dpw)
