.webp)
Calon gubernur dan wakil gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Simon Petrus Kamlasi-Adrianus Garu, optimistis menang telak pada Pilkada 2024. Meski hasil survei Indikator Politik Indonesia, menempatkan Simon-Andre di peringkat ketiga.
Juru Bicara Simon-Andre, Yusinta Syarief, mengatakan meski berada di urutan ketiga, pasangan nomor urut 3 itu terdapat tren kenaikan elektabilitas. Di mana sebelumnya, Simon-Andre mendapat dukungan 9 persen.
"Ada kenaikan signifikan elektabilitas paslon Simon-Andre. Kami optimis dan yakin menang, karena dari hasil survei yang dirilis Indikator, Pak Simon dan Pak Andre, naik menjadi 22,5 persen. Ini kenaikan yang sangat signifikan," ungkap Yusinta, Jumat (11/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Yusinta, kenaikan elektabilitas itu menunjukkan adanya sentimen positif dari pemilih yang menginginkan Simon-Andre untuk memimpin NTT selama lima tahun ke depan.
"Kalau merujuk dari hasil survei tersebut, maka jarak elektoral dengan pasangan calon Yohanis Lema-Jane Natalie Suryanto serta Melki Laka Lena-Johni Asadoma, sangat sempit," jelas Yusinta.
"Sehingga di sisa waktu masa kampanye ini, kami terus melakukan kerja-kerja kolaboratif yang lebih masif dengan seluruh tim pemenangan untuk menjangkau semua pemilih," imbuhnya.
Namun, Yusinta berujar, hasil survei tersebut menjadi motivasi bagi tim pemenangan untuk lebih banyak bekerja ekstra melalui sosialisasi yang masif dan lebih berkualitas di basis massa.
Sementara, Ketua tim pemenangan Simon-Andre, Kristo Blasin, menjelaskan hasil survei Indikator Politik Indonesia masih bisa berubah dan menempatkan jagoannya berada pada posisi pertama. Kristo menyebut sejauh ini belum ada pasangan yang elektabilitasnya naik signifikan untuk memperoleh tingkat elektoral tinggi dari hasil survei tersebut.
"Bahkan ada pasangan yang justru mengalami penurunan elektabilitas. Maka kalau dilihat dari tingkat elektabilitas yang telah dirilis, itu Simon-Andre sangat bersaing dengan dua pasangan lainnya yang menempati urutan pertama dan kedua," beber Kristo.
Kristo tak mengomentari hasil survei Indikator Politik Indonesia yang dirilis Rabu (9/10/2024). Sebab, menurutnya hasil survei tersebut sangat jelas menunjukkan kenaikan elektabilitas bagi pasangan yang diusung oleh Partai Nasdem, PKB, dan PKS itu.
"Karena 17 persen pemilih yang belum memberikan jawaban di hasil survei akan menjadi milik Simon-Andre pada saat pencoblosan," imbuh Kristo.
Dilansir detikNews, lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei elektabilitas pasangan cagub dan cawagub NTT yang berlaga di Pilkada 2024. Hasil survei menunjukkan pasangan Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema) dan Jane Natalia Suryanto unggul dibanding pasangan lainnya.
Survei dilakukan pada 28 September-5 Oktober 2024 terhadap 2.720 responden. Survei dilakukan melalui tatap muka oleh pewawancara terlatih. Target populasi survei WNI di NTT berusia 17 tahun atau sudah menikah.
Pemilihan sampel dilakukan melalui metode stratified random sampling. Margin of error ±2,6% dengan tingkat kepercayaan 95%. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih.
Berikut elektabilitas 3 pasangan cagub dan cawagub NTT versi lembaga survei Indikator:
- Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema) dan Jane Natalia Suryanto 36,6%.
- Emanuel Melkiades Laka Lena (Melki Laka Lena) dan Johni Asadoma 27,4%.
- Simon Petrus Kamlasi dan Adrianus Garu 23,9%.
- Tidak tahu/jawab 12,1%.
(nor/dpw)
