Kreator konten asal Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), inisial ID viral di media sosial (medsos). Pasalnya, perempuan itu memutuskan hubungan dengan kekasihnya bernama Amrin alias Baba Lovi seusai menerima transfer uang hingga Rp 126 juta.
Baba Lovi merupakan pria asal Desa Kaleo, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima, yang menjadi pekerja migran Indonesia (PMI) di Korea Selatan (Korsel). Amrin memberikan uang ratusan juta untuk ID untuk membeli mobil.
Peristiwa ID yang memutuskan ikatan cinta dengan Amrin ini menjadi perhatian warganet serta ramai dibahas di Facebook. ID disebut perempuan yang tak punya hati nurani karena meninggalkan pria yang tulus mencintainya hingga mengirim uang ratusan juta.
"Sudah beberapa hari terakhir ini viral," ungkap Kepala Desa (Kades) Kaleo, Nurul Akbar kepada detikBali, Rabu, (26/11/2025).
Akbar tidak mengetahui persis kronologi kejadiannya meski masih berkerabat dekat dengan Baba Lovi. Akbar mengetahui pengiriman uang Rp 126 juta itu karena postingan sangat viral di Facebook.
"Saya tahunya juga di Facebook karena masalah ini sangat viral sekali. Infonya, ID baru-baru ini pernah datang menemui keluarga Lovi di Kaleo," terang Akbar.
Akbar mengharapkan ada iktikad baik dari ID dengan mengembalikan uang Baba Lovi jika kejadian itu benar. Baginya, uang yang dikirim Baba Lovi tidaklah sedikit karena mencapai ratusan juta.
"Solusinya cukup kembalikan saja. Namun, sampai saat ini kabarnya pihak keluarga Baba Lovi belum melapor ke APH, termasuk ke kami Pemdes Kaleo. Kalau pun ada pengaduan, kami juga siap memfasilitasi," imbuh Akbar.
Tetangga Baba Lovi, Ruslan, mengatakan ID dan Baba Lovi sudah menjalin hubungan asmara jarak jauh secara online selama satu tahun lebih. Selama itu, Baba Lovi kerap mengirim uang ke ID beberapa kali hingga ditotalkan mencapai Rp 126 juta.
"Uang yang ditransfer ke rekening teman ID sebesar Rp 80 juta dan sebagian dikirim langsung ke rekening ID. Totalnya sekitar 126 juta. Uang yang dikirim ini diduga digunakan ID untuk membeli mobil," terang Ruslan.
Menurut Ruslan, Baba Lovi sendiri menjadi PMI di Korsel sudah hampir belasan tahun. Pria itu bekerja sebagai buruh pabrik dengan gaji sekitar Rp 40-an juta. Di kampung halaman, Baba Lovi dikenal pria yang baik, ramah, dan jarang berbicara.
"Sejak persoalan ini muncul, Baba Lovi diduga alami depresi di Korea. Rencananya Baba Lovi akan dipulangkan untuk berobat di Bima dalam waktu dekat," jelas Ruslan.
Simak Video "Video: Abdul Mu'ti Sindir Sejumlah Kreator Konten yang Cuma Cari Sensasi"
(iws/iws)