Bakteri E-coli Ditemukan pada Menu MBG yang Bikin Keracunan di SDN 1 Selat

Lombok Barat

Bakteri E-coli Ditemukan pada Menu MBG yang Bikin Keracunan di SDN 1 Selat

Sui Suadnyana, M Zahiruddin - detikBali
Selasa, 30 Sep 2025 16:59 WIB
Wakil Bupati Lombok Barat, Nurul Adha. (M. Zahiruddin/detikBali)
Foto: Wakil Bupati Lombok Barat, Nurul Adha. (M. Zahiruddin/detikBali)
Lombok Barat -

Bakteri Escherichia coli (E-coli) ditemukan pada menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menyebabkan keracunan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Selat, Kecamatan Narmada, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Temuan itu berdasarkan hasil uji laboratorium Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Mataram pada sampel makanan tersebut.

"Sudah saya terima laporan hasil uji laboratorium, ada salah satu makanan (MBG) itu mengandung E-coli," kata Wakil Bupati Lombok Barat, Nurul Adha, Selasa (30/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bakteri E-coli, jelas Adha, terindikasi berasal dari air yang kurang higienis kemudian digunakan untuk mengolah menu MBG dan mencuci piring. "Jangan-jangan anak-anak juga begitu selesai makan (MBG), minumnya air kurang higienis itu," imbuhnya.

Menyikapi temuan itu, Adha mengatakan telah membentuk satuan tugas (satgas) penanganan yang diketuai Asisten 1 Setda Lombok Barat, Saeful Akham, sebagai tim yang melakukan monitoring. Sampai saat ini, kata Adha, satgas sudah memanggil semua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), termasuk di daerah Lembar, terkait keracunan MBG pada siswa madrasah minggu lalu.

ADVERTISEMENT

"Ketua satgas sudah memanggil semua SPPG dengan melakukan upaya antisipasi yang lebih cepat," ujarnya.

Menurut Adha, SPPG selama ini tidak pernah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Barat. Koordinasi hanya dilakukan dengan Badan Gizi Nasional (BGN). SPPG kini diwajibkan melapor kepada Pemkab Lombok Barat secara rutin setelah pembentukan satgas.

"Jangan ketika ada masalah saja baru minta dikontrol, baru koordinasi. Harusnya kalau komunikasi bagus, semua bisa diantisipasi," jelas Adha.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads