Berbagai kasus keracunan dialami siswa-siswi di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) setelah menyantap program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari masing-masing sekolah. Ratusan siswa mengeluh mual, bibir gatal, pusing hingga muntah-muntah.
Berdasarkan catatan detikBali, total siswa yang keracunan MBG di NTB dan NTT sebanyak 408 sepanjang April hingga September 2025. Berikut detikBali telah merangkum kasus-kasus keracunan siswa akibat program MBG yang terjadi di dua provinsi tersebut.
153 Siswa Keracunan di NTB
1. Lima Siswa SD di Lombok Timur
Pada Rabu (23/4/2025), lima siswa di SDN Repuk Tunjang, Desa Pringgarata, Lombok Tengah, keracunan setelah mengonsumsi MBG. Dinas Kesehatan Lombok Tengah menemukan kandungan bakteri Escherichia coli (E-coli) pada menu MBG. E-coli ditemukan di lauk telur bumbu dan kacang goreng.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
2. Satu Siswa SMK di Lombok Timur
CW, siswi kelas XII SMK Karya Adi Husada, Lombok Timur, dilarikan ke puskesmas seusai mengeluh sakit perut pada Rabu (20/8/2025). CW mengeluhkan pusing, mual hingga muntah-muntah usai menyantap MBG yang disajikan di sekolahnya pada Selasa (19/8/2025). CW juga mengungkapkan teman kelasnya yang lain juga mengeluhkan hal yang sama, bahkan sampai tidak masuk sekolah.
3. 130 Siswa di Sumbawa
Ratusan siswa dari berbagai sekolah di Sumbawa, NTB, dilarikan ke puskesmas pada Rabu (17/9/2025). Mereka dari MTsN 2 Sumbawa sebanyak 94 orang, MiN 3 Sumbawa sebanyak 20 orang, MAN 3 Sumbawa 11 orang, dan SMPN 3 Empang 2 orang. Sehingga total 139 siswa.
"Total siswa yang keracunan ada 130 orang," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumbawa, Nur Atika, dikonfirmasi detikBali, Kamis (19/9/2025).
Mereka diduga keracunan seusai menyantap MBG. Rata-rata siswa mengeluhkan mual, muntah-muntah, sakit perut hingga mencret setelah makan menu MBG dari sekolahnya masing-masing.
4. 17 Siswa di Lombok Barat
Sebanyak 17 siswa SDN 1 Selat, Kecamatan Narmada, Lombok Barat, NTB, diduga mengalami keracunan setelah mengonsumsi menu program MBG. Para siswa mengalami nyeri perut setelah 30 menit makan menu MBG yang terdiri dari nasi, olahan sawi, tiga potong tahu, telur puyuh dan pisang. Dari 17 siswa 10 di antaranya muntah-muntah.
255 Siswa Keracunan di NTT
1. 29 Siswa di Sumba Timur
Sebanyak 29 siswa di SDK Andaluri, Waingapu, Sumba Timur, NTT, diduga mengalami keracunan setelah menyantap MBG pada Selasa (18/2/2025). Para siswa mengeluh mual, muntah, pusing hingga sakit perut.
2. 140 Siswa di Kupang
Sebanyak 140 siswa SMPN 8 Kupang diduga mengalami keracunan usai mengonsumsi makanan dari program MBG pada Selasa (22/7/2025). Kepala SMPN 8 Kupang, Maria Theresia Lana mengatakan mulanya sejumlah siswa meminta izin ke toilet saat kegiatan belajar mengajar. Mereka mengeluhkan sakit perut. Maria menanyakan kepada beberapa siswa jika saat makan tahu dan sayur di menu MBG itu terasa asam.
3. 75 Siswa di Sumba Barat Daya
Sebanyak 75 siswa dari tiga sekolah di Kecamatan Kota Tambolaka, Sumba Barat Daya, NTT, diduga mengalami keracunan seusai mengonsumsi MBG pada Rabu (23/7/2025). Kasat Reskrim Polres Sumba Barat Daya AKP I Ketut Ray Artika merinci para siswa tersebut dari SMAN 1 Kota Tambolaka sebanyak 58 orang, SMKN 2 Kota Tambolaka 7 orang dan SMK Don Bosco 10 orang.
Para siswa mulai mengonsumsi menu MBG saat jam istirahat. Menu yang disajikan berupa nasi, ikan goreng tepung, tempe goreng dan sayur. Namun, tak lama setelah menyantap makanan itu, beberapa siswa mengalami gejala seperti bibir gatal, mata merah dan mual-mual.
4. 11 Siswa di Kupang
Sebanyak 11 siswa SD Inpres Liliba, Kecamatan Oebobo, Kupang, diduga keracunan menu program MBG. Para siswa langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum (RSU) Leona, Kupang, Rabu (24/9/2025). Akibatnya, program MBG di SD Liliba Kupang disetop sementara.
Simak Video "Video: Kasus Keracunan MBG Melonjak, Pemerintah Didesak Moratorium"
[Gambas:Video 20detik]
(nor/nor)