.webp)
Gedung DPRD NTB ludes dibakar dan barang-barang dijarah massa. Kondisi ini membuat anggota dewan sedih sekaligus menjadi momentum memperbaiki kinerja.
Pantauan detikBali, beberapa pegawai mulai mengamankan sisa barang-barang pasca pembakaran dan aksi penjarahan. Beberapa berkas barang-barang serta dokumen lainnya diamankan.
Mulai dari gedung utama DPRD hingga di gedung Sekretariat di DPRD, Senin (1/9/2025). Bahkan satu tenda milik BNPB sudah didirikan di halaman gedung Sekretariat DPRD NTB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya amankan berkas saya. Banyak yang sudah diambil nyaris tidak ada sisa," kata pegawai keuangan di Sekretariat DPRD yang enggan disebut namanya itu.
Anggota Komisi V Made Slamet datang meninjau kondisi gedung DPRD pasca dibakar massa. Dia mengaku sedih melihat kondisi gedung yang ludes terbakar.
"Saya merasa sedih ya. Nangis saya melihat kondisi gedung ini ya," kata politikus PDIP NTB ini.
Menurut Slamet kondisi gedung DPRD memang tidak bisa digunakan pasca dibakar massa. Untuk lokasi bekerja Slamet berujar akan menyerahkan sepenuhnya kepada pimpinan DPRD NTB.
"Saya serahkan ke pimpinan melakukan koordinasi supaya kita tetap bisa bekerja. Kami harus tetap bekerja," kata Slamet.
Sejauh ini Slamet menambahkan, belum ada instruksi apa pun dari pimpinan DPRD pasca gedung ludes terbakar. Meski begitu, urusan pembakaran gedung itu diserahkan langsung oleh pimpinan DPRD Baiq Isvie Rupaeda.
"Saya lihat ruangan komisi V habis ludes semua. Komputer habis semua tapi yang mendata kan pegawai kami di komisi," katanya.
"Kita tunggu saja. Kita tidak bisa bicara ke belakang lagi. Harus kita jalani. Kita juga harus lebih terbuka sekarang. Ini teguran lah bagi kita," tandas Slamet.
(mud/mud)
