Undana Kupang Kukuhkan Tiga Guru Besar

Kabar Kampus

Undana Kupang Kukuhkan Tiga Guru Besar

Simon Selly - detikBali
Rabu, 06 Agu 2025 06:00 WIB
Suasana saat pengukuhan tiga guru besar Undana Kupang, NTT, Selasa (5/8/2025). (Istimewa)
Foto: Suasana saat pengukuhan tiga guru besar Undana Kupang, NTT, Selasa (5/8/2025). (Istimewa)
Kupang -

Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), resmi mengukuhkan tiga orang guru besar. Mereka adalah Guru Besar Kepakaran Teknik Lingkungan dan Penyehatan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Prof. Dr. Drs. Hikmah, M.Pd; Guru Besar Kepakaran Energi Terbarukan pada Fakultas Sains dan Teknik Prof. Dr. Ir. Arifin Sanusi, M.T; serta Guru Besar Kepakaran Analisis Kebijakan Publik pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Prof. Dr. Drs. Petrus Kase.

Rektor Universitas Nusa Cendana (Undana) Maxs U.E. Sanam menegaskan pengukuhan guru besar menjadi bentuk pertanggungjawaban ilmiah tertinggi bagi seorang akademisi. Melalui pengukuhan tersebut, para profesor memperkenalkan kristalisasi pemikiran ilmiah mereka kepada dunia akademik sekaligus masyarakat luas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Guru besar adalah mercusuar ilmu pengetahuan. Mereka harus menjaga integritas, menginspirasi, dan berkontribusi nyata bagi masyarakat," ujar Maxs, Selasa (5/8/2025).

Sejak berdiri pada 1962, Undana telah mengukuhkan 71 guru besar. "Saat ini, jumlah guru besar aktif tersisa 48 orang akibat pensiun, wafat, atau pindah tugas," ujar Maxs.

ADVERTISEMENT

Pada 11 Agustus 2025, lanjut Maxs, Undana akan kembali mengukuhkan tiga guru besar baru sehingga total menjadi 51 orang. Meski demikian, Maxs menyebut angka tersebut masih jauh dari target ideal, yakni minimal 10 persen dari jumlah dosen. Saat ini, persentasenya baru sekitar 5 persen.

Pengukuhan ini juga dihadiri Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena. Dalam sambutannya, Melki menegaskan bahwa pengukuhan guru besar bukan sekadar puncak pencapaian akademik. Namun, peneguhan komitmen menghadirkan ilmu pengetahuan yang menjawab tantangan nyata masyarakat.

"Kami harapkan Undana, terutama para profesor atau guru besar untuk bersinergi dengan pemerintah dalam pembangunan daerah," ujar Melki, Selasa di Kupang.

Melki juga mengapresiasi kontribusi ketiga guru besar yang dikukuhkan di bidang lingkungan dan pengelolaan sampah, energi terbarukan, serta administrasi publik. "Guru besar di bidang lingkungan berperan penting dalam pengelolaan kawasan pesisir dan peningkatan kesehatan lingkungan," kata Melki.

Politikus Golkar ini menambahkan penelitian guru besar untuk lingkungan menjadi penting untuk mengedukasi dalam menjaga kualitas lingkungan masyarakat. Kemudian di bidang energi terbarukan mendapat pujian karena berhasil mengembangkan teknologi turbin angin efisien, pemanfaatan limbah sekam padi menjadi energi, pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar, serta pengering ikan bertenaga surya.

"Teknologi ini mendukung visi NTT sebagai provinsi energi terbarukan yang memanfaatkan potensi surya, angin, biomassa, panas bumi, hingga arus laut," tambah Melki.

Sementara itu, untuk guru besar di bidang administrasi publik juga mendapat respons positif karena kontribusinya dalam merumuskan kebijakan publik berbasis data. Penelitian tersebut meliputi pengelolaan BUMDes, peningkatan pendapatan asli daerah, hingga rekomendasi kebijakan energi panas bumi di NTT.

"Beliau membantu memastikan kebijakan publik tepat sasaran dan adaptif terhadap tantangan wilayah kepulauan," tambah Melki.

Ia menjelaskan keberhasilan para guru besar ini adalah komitmen bersama untuk membangun NTT. Menurutnya, pembangunan daerah tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah saja.

"Harus ada sinergi antara pemerintah, perguruan tinggi, dan sektor swasta sesuai semangat Ayo Bangun NTT," terang Melki.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads