Bendera Merah Putih Raksasa Diarak di Perbatasan Indonesia-Timor Leste

Bendera Merah Putih Raksasa Diarak di Perbatasan Indonesia-Timor Leste

Yufengki Bria - detikBali
Jumat, 01 Agu 2025 16:41 WIB
Bendera Merah Putih raksasa diarak di sepanjang jalan Amfoang Timur, Kabupaten Kupang, NTT, Jumat (1/8/2025).
Bendera Merah Putih raksasa diarak di sepanjang jalan Amfoang Timur, Kabupaten Kupang, NTT, Jumat (1/8/2025). (Foto: dok. Istimewa)
Jakarta -

Pemerintah Kecamatan Amfoang Timur bersama TNI, polisi, dan masyarakat menngarak Bendera Merah Putih raksasa di sepanjang Jalan Raya Amfoang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (1/8/2025), hingga perbatasan Timor Leste.

"Ya hari ini kami melaksanakan pemasangan dan pengarakan Bendera Merah Putih serentak di sepanjang jalan menuju perbatasan RI-RDTL," ujar Camat Amfoang Timur, Alfred Tameses, kepada detikBali, Jumat.

Alfred menjelaskan bendera yang ditancapkan itu berjumlah 2025 lembar. Hal tersebut merupakan semangat nasionalisme untuk menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-80, khususnya di wilayah perbatasan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Alfred, Bendera Merah Putih yang dipasang di sepanjang jalan berukuran 90x60 sentimeter (cm) dan bendera raksasa itu berukuran 17x8 meter dikibarkan secara serempak di lima desa, yaitu Nunuanah, Kifu, Netemnanu Selatan, Netemnanu, dan Netemnanu Utara.

ADVERTISEMENT

"Kegiatan tadi berlangsung dari pukul 07.00 Wita hingga pukul 12.15 Wita. Kami melibatkan berbagai elemen masyarakat dan unsur Forkopimcam setempat," jelas Alfred.

Alfret mengatakan bendera raksasa itu diarak sejauh 1 kilometer (km) dari perempatan Pos Oepoli Tengah hingga Pasar Oepoli dan berlangsung meriah dengan semangat gotong royong dan cinta Tanah Air.

Dalam prosesi tersebut, peserta membentuk barisan dengan formasi unik berbentuk angka 17-8-25, melambangkan tanggal HUT Kemerdekaan RI ke-80. Bendera besar dibentangkan di barisan depan lalu diiringi dengan lagu Tanah Airku.

"Warga Amfoang Timur menunjukkan bahwa batas negara bukanlah batas semangat nasionalisme. Sehingga kegiatan ini sekaligus menjadi simbol kekuatan masyarakat perbatasan dalam menjaga keutuhan NKRI," pungkas Alfred.




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads