Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia akan dirayakan masyarakat pada Minggu (17/8/2025). Lalu, apakah kalian masih ingat bagaimana sejarah kemerdekaan Republik Indonesia itu terbentuk?
Perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah akhirnya bisa terbebaskan dengan ditandai pembacaan teks Proklamasi yang dibacakan oleh Presiden Indonesia pertama, Sukarno. Kemerdekaan Republik Indonesia dibacakan pukul 10.00 Wita, tepatnya di rumah Sukarno di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Kecamatan Menteng, Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut sejarah singkat Kemerdekaan RI yang dirangkum dari berbagai sumber berikut ini.
Sejarah Kemerdekaan Republik Indonesia?
Pada 17 Agustus 1945, Republik Indonesia menerima kabar bahwa Jepang telah menyerah tanpa syarat kepada Sekutu setelah dua kota besarnya, Hiroshima dan Nagasaki, diluluhlantakkan menggunakan bom atom pada 6 Agustus 1945.
Kabar yang disampaikan menggunakan radio BBC itu didengar oleh para pejuang muda Indonesia lalu mendesak Sukarno dan Muhammad Hatta untuk segera menyusun teks Proklamasi kemerdekaan. Para tokoh pejuang Kemerdekaan Indonesia baik golongan muda dan tua berkumpul bersama-sama untuk membahasnya.
Namun dari golongan tua, mereka meminta untuk menunggu hingga 24 Agustus 1945 mengingat belum adanya pernyataan resmi dari Jepang.
Namun Sukarno-Hatta dibawah koordinasi Sukarni, Chaerul Saleh dan Wikana, dibawa ke Rengasdengklok dengan harapan agar kemerdekaan Republik Indonesia segera diumumkan.
Kepergian ke Rengasdengklok itu pun berlangsung pada 15 Agustus 1945. Sukarno dan Hatta kemudian kembali didampingi Ahmad Soebardjo dengan jaminan proklamasi akan digemakan esok harinya.
Mereka sempat berkumpul di rumah Laksamana Tadashi Maeda untuk perumusan teks Proklamasi, hingga akhirnya pada 17 Agustus 1945 tepat pukul 03.00 Waktu Indonesia Barat (WIB), dua alinea teks proklamasi pun selesai disusun selama dua jam.
Teks proklamasi lalu diserahkan kepada Sayuti Melik untuk diketik, dalam pengetikan tersebut BM Diah turun mendampingi Sayuti. Setelah selesai, naskah tersebut ditandatangani oleh Sukarno.
Pada pukul 10.00 WIB, Sukarno didampingi Muh Hatta dan tokoh-tokoh pejuang Republik Indonesia lainnya membacakan naskah proklamasi di hadapan masyarakat yang hadir untuk turut menjadi saksi sejarah kemerdekaan.
Bahkan suara bacaan naskah Proklamasi yang digemakan Presiden Indonesia pertama Indonesia itu disiarkan melalui radio Hoso Kyoku milik Jepang dan kini menjadi Radio Republik Indonesia (RRI).
Adapun tokoh yang menyiarkan kabar penuh perjuangan melalui radio Hoso Kyoku atau RRI diantaranya Jusuf Ronodipuro, Bachtiar Lubis dan F Wuz. Sementara itu, naskah asli teks proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang ditulis tangan Presiden Indonesia pertama Ir Sukarno masih tersimpan rapi di Gedung Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) di Jakarta Pusat sejak 1992.
Tulisan Teks Proklamasi Indonesia
Proklamasi.
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal² jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara saksama dan dalam tempoh jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, 17-08-05
Upacara Bendera, Bentuk Kehormatan Kemerdekaan Republik Indonesia
Saat merayakan momentum Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus, para pejabat hingga masyarakat turut serta dalam mengenang pejuang kemerdekaan terdahulu.
Bendera Merah Putih juga akan selalu dikibarkan dimulai awal bulan Agustus. Bendera merah putih sentuhan akhir dalam perjuangan masyarakat Indonesia yang diciptakan dengan jahitan dari tangan Fatmawati.
Sembari dinaikkan saat upacara, terdengar lagu identitas bangsa Indonesia 'Indonesia Raya' mengiringi pengibaran bendera merah putih hingga ke pelosok tanah air.
(nor/nor)