Banjir 2,5 Meter di Mataram, Warga Rugi Capai Ratusan Juta

Banjir 2,5 Meter di Mataram, Warga Rugi Capai Ratusan Juta

Nathea Citra - detikBali
Senin, 07 Jul 2025 12:07 WIB
Wali Kota Mataram Mohan Roliskana turun ke Lingkungan Kebon Duren mengecek kondisi warga terdampak banjir, Senin (7/7/2025).
Wali Kota Mataram Mohan Roliskana turun ke Lingkungan Kebon Duren mengecek kondisi warga terdampak banjir, Senin (7/7/2025). (Foto: Nathea Citra/detikBali)
Mataram -

Banjir setinggi 2,5 meter menerjang Lingkungan Kebon Duren, Kelurahan Selagalas, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram, NTB, Minggu (6/7/2025). Banjir merusak rumah, perabotan, hingga harta benda warga yang hanyut terbawa arus deras.

Pantauan detikBali di lokasi, sisa banjir hanya menyisakan puing-puing rumah. Sejumlah barang berharga milik warga hilang terbawa arus.

"Ada beberapa rumah, bengkel, hingga warung nasi milik warga yang rusak diterjang banjir kemarin. Ada juga mobil yang terbawa arus," kata Amirudin, salah seorang warga Lingkungan Kebon Duren, Senin (7/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Amirudin menjelaskan, air mulai naik pada Minggu sore. Tingginya arus membuat rumah-rumah warga terendam hingga atap tak terlihat.

"Tinggi sekali arus banjirnya, langsung menghantam lingkungan kita begitu saja. Kejadiannya cepat sekali. Pokoknya atap rumah warga udah nggak kelihatan lagi, saking tingginya air kemarin," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Karena air cepat naik, warga terpaksa mengungsi ke rumah warga lain yang berada di dataran lebih tinggi. Sebagian juga menumpang di rumah keluarga terdekat.

"Kami berharap masyarakat nggak lagi buang sampah di sungai, soalnya banyak (sekali orang) yang buang sampah (di sungai)," tandasnya.

Surniani, warga lainnya, menuturkan total kerugian akibat banjir tersebut diperkirakan lebih dari Rp 500 juta. Sebanyak sembilan kepala keluarga (KK) terdampak.

"Lebih dari Rp 500 juta lebih, kerugian warga yang rumah dan perabotannya hilang. Bahkan ada yang tabungan anaknya untuk masuk sekolah dan emasnya hilang terbawa arus," kata Surniani di lokasi.

Ia menyebut, ada 9 rumah dan 1 bengkel warga yang hancur. Banjir mulai tinggi sekitar pukul 16.00 WITA dan naik drastis setengah jam kemudian.

"Jam 4 sore air sudah tinggi, tapi saat jam 4.30 sore airnya langsung setinggi kabel listrik di sini. Kami takut sekali, karena tumben lihat air setinggi itu. Tapi alhamdulillah, 3 lansia kita sudah dievakuasi," ujarnya.

Surniani berharap Pemkot Mataram segera menyalurkan bantuan kebutuhan dasar bagi warga terdampak banjir.

"Untuk sementara kami butuh yang penting-penting saja, selimut, baju, pakaian dalam, mie instan. Kemarin kami dapat selimut beberapa saja, tapi ternyata kurang. Kami juga berharap agar pembersihan disini bisa segera dilakukan," pungkasnya.




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads