Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melarang 4.499 calon jemaah haji (CJH) membawa rokok dan sambal berlebihan selama mengikuti rangkaian ibadah haji di Makkah dan Madinah, Arab Saudi.
Kepala Bidang Haji Kanwil Kemenag NTB Lalu Muhammad Amin mengatakan seluruh CJH asal NTB dilarang membawa rokok dan sambal secara berlebihan di dalam koper.
"Ini sudah kami sampaikan ketika mengikuti bimbingan manasik haji beberapa pekan lalu," ujar Amin saat konferensi pers kesiapan pemberangkatan kloter pertama di Asrama Haji NTB, Kamis (1/5/2025) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Amin menerangkan seluruh CJH hanya boleh membawa 100 batang rokok sesuai ketentuan. Untuk sambal, dilarang membawa secara berlebihan.
"Untuk sambal kami minta bawa secukupnya. Kalau berlebihan nanti bisa terjadi hal yang tidak diinginkan. Nanti kami akan skrining barang bawaan para jemaah," ujarnya.
Selain itu, seluruh CJH juga dilarang membawa tulisan provokatif dan membawa barang-barang titipan sanak saudara ke Makkah. "Kami larang membawa barang titipan dari siapa pun," tegasnya.
Amin juga mengimbau selama proses penerbangan di dalam pesawat, seluruh CJH diminta mengikuti petunjuk awak kabin. CJH juga dilarang untuk merokok di dalam kabin pesawat.
"Kami larang bawa barang berbahan bakar, gunting, silet korek api, kemudian barang-barang berbahaya lainnya," katanya.
Amin juga meminta seluruh CJH untuk tidak berwudu di dalam toilet pesawat selama penerbangan. Selama penerbangan CJH diminta memperbanyak berdoa dan zikir.
Terpisah, Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Nusa Tenggara Barat Zamroni Aziz menyampaikan 4.499 CJHdari seluruh kabupaten/kota di NTB siap diberangkatkan ke Arab Saudi melalui Embarkasi Lombok.
"Jumlah tersebut terdiri dari 4.230 jemaah reguler, 225 jemaah prioritas lanjut usia (lansia), 36 Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD), serta 8 jemaah dari Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU)," ujar Zamroni.
Pemberangkatan jemaah akan dilaksanakan dalam 12 kelompok terbang (kloter) menggunakan maskapai Garuda Indonesia dengan pesawat Boeing 777 yang berkapasitas 393 penumpang.
"Setiap kloter akan didampingi oleh 4 orang petugas kloter (PPIH Kloter) yang terdiri dari Ketua Kloter, Pembimbing Ibadah Haji, serta dua tenaga kesehatan haji," kata Zamroni.
Selain itu, setiap kloter juga akan diperkuat oleh 3 orang Petugas Haji Daerah (PHD), sehingga total petugas PHD yang diberangkatkan sebanyak 36 orang.
"Seluruh petugas haji telah mengikuti rekrutmen berbasis online, seleksi administrasi, computer assisted test (CAT), wawancara, serta bimbingan teknis terintegrasi selama lima hari untuk mendukung kelancaran pelayanan jemaah di lapangan," jelas Zamroni.
Kloter pertama (LOP 01) masuk Asrama Haji pada Kamis, 1 Mei 2025 pukul 06.00 Wita dan dijadwalkan terbang pada Jumat, 2 Mei 2025 pukul 01.50 Wita dini hari.
Operasional pemberangkatan jemaah dari Embarkasi Lombok akan berlangsung selama 17 hari hingga 17 Mei 2025. Sedangkan proses kepulangan jemaah direncanakan mulai 12 Juni 2025 hingga 27 Juni 2025.
(hsa/gsp)