Sayembara desain logo Hari Ulang Tahun (HUT) ke-210 Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), menuai polemik. Logo pemenang pertama lomba tersebut diduga hasil plagiat dari desain yang beredar di internet.
Pengumuman pemenang lomba yang disampaikan panitia pada Selasa (8/4/2025) langsung memicu kontroversi. Netizen ramai-ramai mengkritik keputusan tersebut melalui Facebook dan sejumlah grup WhatsApp. Tak sedikit yang menuding ada permainan 'orang dalam' dalam proses penilaian.
Sejumlah pengguna Facebook menyoroti kemiripan desain logo juara pertama dengan logo peringatan 20 tahun perusahaan Panama Ship Service. Desain yang dipermasalahkan mencakup bentuk font, lekukan, hingga struktur desain. Perbedaannya hanya terletak pada warna tulisan dan penambahan angka 1 di tengah logo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski menuai kritik, panitia tetap mengesahkan pemenang lomba. Sekretaris Daerah Dompu sekaligus Ketua Panitia HUT Dompu, Gatot Gunawan Perantauan Putra, menegaskan proses seleksi sudah melalui tahapan yang ketat.
"Dalam pemilihan nominasi logo telah melalui pertimbangan, terutama faktor-faktor yang menentukannya," kata Gatot dalam keterangannya, Kamis (10/4/2025).
Menurut Gatot, penilaian lomba memperhatikan sejumlah kriteria seperti orisinalitas, ide, dan gagasan yang murni dari peserta. Logo pemenang disebut merupakan karya asli dari peserta bernama Dila Dara Marsya.
"Dikuatkan dengan sketsa awal pembuatan sebagai bukti bahwa logo tersebut karya originalnya sendiri, bukan jiplakan," tegas Gatot.
Logo tersebut juga telah dipatenkan dan dilengkapi surat pernyataan bermaterai yang menyatakan keaslian desain.
Puncak perayaan HUT ke-210 Dompu akan digelar pada 11 April 2025. Acara akan dimeriahkan dengan pawai budaya dan karnaval menggunakan pakaian adat muna pa'a. Sekitar 20 ribu peserta akan ikut ambil bagian, terdiri dari perwakilan organisasi perangkat daerah (OPD), warga dari 8 kecamatan, organisasi kemasyarakatan, hingga paguyuban adat dan budaya.
Pada malam harinya, panitia akan menggelar pentas seni budaya, layanan kesehatan, bazar kuliner, dan UMKM.
(dpw/dpw)