Uskup Emeritus Mgr Petrus Turang: Sosok Tegas, Disiplin, dan Dekat dengan Umat

Uskup Emeritus Mgr Petrus Turang: Sosok Tegas, Disiplin, dan Dekat dengan Umat

Yufengki Bria - detikBali
Sabtu, 05 Apr 2025 12:51 WIB
Jenazah Mgr Petrus Turang saat tiba di ruang VIP Bandara El Tari Kupang, NTT, Sabtu (5/3/2025).
Jenazah Mgr Petrus Turang saat tiba di ruang VIP Bandara El Tari Kupang, NTT, Sabtu (5/3/2025). (Foto: Yufengki Bria/detikBali)
Kupang -

Umat Katolik di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengenang Uskup Emeritus Keuskupan Agung Kupang, Monsinyur (Mgr) Petrus Turang, sebagai sosok yang tegas dan disiplin. Kepergiannya menimbulkan duka mendalam bagi umat Katolik di sana.

"Semasa hidupnya, orangnya sangat tegas, tetapi bukan berarti kasar. Sulit untuk dapatkan sosok seperti beliau kayak sekarang ini," ujar salah satu umat dari Gereja Katolik Santo Yosep Pekerja Penfui, Wo Arkian, kepada detikBali di Kupang, Sabtu (5/3/2025).

Arkian mengatakan, selama memimpin Keuskupan Agung Kupang, ketegasan Petrus Turang kerap disalahartikan sebagai sikap kasar. Namun menurutnya, ketegasan tersebut justru mencerminkan prinsip hidup yang dipegang teguh oleh almarhum.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itulah prinsip yang paling utama dari almarhum Bapak Mgr Petrus Turang," terang Arkian.

Antusiasme Umat Sambut Jenazah

Arkian juga mengisahkan bahwa dirinya bersama ratusan umat dari Gereja Katolik Santo Yosep Pekerja Penfui telah bersiap sejak pukul 08.30 Wita untuk membentuk pagar betis saat prosesi kedatangan jenazah di Bandara El Tari Kupang.

ADVERTISEMENT

"Kebetulan kemarin kami semua dapat arahan dari Pastor Paroki Santo Yosep Pekerja Penfui bahwa kami umat Katolik dari wilayah 7-11 di wilayah Penfui harus mengambil bagian dalam prosesi penjemputannya," beber Arkian.

Ia menyebut penjemputan jenazah telah dipersiapkan dengan matang oleh umat dan para imam Keuskupan Agung Kupang.

"Kalau tadi diamati itu umat yang datang sekitar 1.000 lebih karena di luar sana (jalan raya) umat tumpah ruah berdatangan," imbuhnya.

Pelayanan yang Dekat dengan Umat

Sementara itu, umat Katolik lainnya, Yasinta Seran (49), menilai pelayanan Mgr Petrus Turang sangat dekat dengan umat. Ia dikenal responsif dan cepat dalam memberikan dukungan rohani saat umat menghadapi musibah.

"Pelayanannya bagus. Sering kalau ada umat yang sakit atau dapat musibah begitu, beliau kalau dapat informasi pasti langsung doakan. Artinya beliau itu pribadi yang sangat dekat dengan umat," pungkas Yasinta.

Jenazah Mgr Petrus Turang tiba di Kupang pada Sabtu (5/3/2025) sekitar pukul 10.10 Wita. Kedatangannya disambut dengan isak tangis umat dan para imam Katolik di Ruang VIP Bandara El Tari Kupang.

Pantauan detikBali, sejumlah tokoh penting hadir dalam penyambutan tersebut, antara lain Ketua DPRD NTT Emy Nomleni, Wali Kota Kupang Christian Widodo, dan Kapolresta Kupang Kota Kombes Aldinan Manurung. Selain itu, tampak pula perwakilan dari Pemerintah Provinsi NTT dan Pemerintah Kota Kupang.

Sebelum jenazah diberangkatkan ke Gereja Katedral Kupang atau Paroki Katedral Kristus Raja Kupang untuk disemayamkan, para imam dan umat menggelar doa bersama. Suasana duka menyelimuti prosesi, terutama saat seorang pastor memimpin doa di tengah kerumunan umat.

Jenazah Mgr Petrus Turang kemudian diarak menuju Gereja Katedral menggunakan mobil pikap putih. Prosesi ini diikuti oleh umat, mahasiswa Katolik, serta organisasi THS-THM, dan mendapat pengawalan ketat dari aparat Polri dan TNI.




(dpw/dpw)

Hide Ads