Jenazah Uskup Emeritus Keuskupan Agung Kupang, Monsinyur (Mgr) Petrus Turang, tiba di Kupang, tadi pagi, sekitar pukul 10.10 Wita. Sejumlah imam Katolik dan umat menyambut kedatangan jenazahnya dengan isak tangis di Ruang VIP Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (5/3/2025).
Pantauan detikBali, Ketua DPRD NTT Emy Nomleni, Wali Kota Kupang Christian Widodo, dan Kapolresta Kupang Kota Kombes Aldinan Manurung turut hadir menjemput kedatangan jenazah. Selain itu, sejumlah pejabat dari Pemerintah Provinsi NTT dan Pemerintah Kota Kupang juga tampak hadir.
Sebelum jenazah dibawa ke Gereja Katedral Kupang atau Paroki Katedral Kristus Raja Kupang untuk disemayamkan, para imam Katolik bersama umat menggelar doa bersama. Para imam terlihat larut dalam suasana duka saat seorang pastor memimpin doa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jenazah Mgr Petrus Turang kemudian diarak menuju Gereja Katedral Kupang menggunakan mobil pikap putih. Prosesi arak-arakan ini diikuti oleh umat, mahasiswa Katolik, dan organisasi THS-THM, serta mendapat pengawalan ketat dari personel Polri dan TNI.
![]() |
Umat Kenang Sosok Teladan
Salah satu umat Katolik, Maria Engelberta, terlihat histeris saat menyambut jenazah. Ia mengenang Mgr Petrus Turang sebagai sosok panutan dan teladan bagi umat Katolik.
"Kami merasa kehilangan sosok yang selalu menjadi teladan bagi kami. Uskup Petrus Turang pribadi yang baik dalam pelayanannya," ujar Maria saat ditemui detikBali di sela kedatangan jenazah, Sabtu.
Ibu rumah tangga berusia 56 tahun itu mengaku sangat sedih saat mendengar kabar duka. Ia bersama suami dan anak-anaknya langsung menggelar doa bersama di rumah.
"Kemarin saat kami dapat kabar, itu kami sangat sedih. Makanya malam itu langsung kami berdoa bersama agar Bapak Uskup ini bisa tenang di surga," terang Maria.
Diketahui, Mgr Petrus Turang meninggal dunia di Jakarta, Jumat (4/4). Imam Katolik itu sempat dirawat di rumah sakit karena penyakit yang dideritanya.
(dpw/dpw)