Granat Peninggalan Perang Dunia II yang Ditemukan di Flores Timur Diduga Aktif

Granat Peninggalan Perang Dunia II yang Ditemukan di Flores Timur Diduga Aktif

Yurgo Purab - detikBali
Selasa, 01 Apr 2025 22:05 WIB
Anggota TNI mengevakuasi granat dan peluru yang ditemukan terkubur di dekat pengungsian erupsi Lewotobi, Flores Timur, Selasa (1/4/2025).
Anggota TNI mengevakuasi granat dan peluru yang ditemukan terkubur di dekat pengungsian erupsi Lewotobi, Flores Timur, Selasa (1/4/2025). (Foto: Istimewa)
Flores Timur -

Sebanyak 393 peluru dan 16 granat yang ditemukan pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), diduga masih aktif. Granat dan peluru itu diduga peninggalan Perang Dunia (PD) II.

"Dari hasil pemeriksaan barang bukti, granat masih aktif sehingga untuk sementara dipindahkan dan diamankan pada lokasi kosong di sebuah kebun," kata Kasubdi PIDM Polres Flores Timur, Iptu Anwar Sanusi, kepada detikBali, Selasa (1/4/2025).

Sanusi mengatakan granat tersebut untuk sementara disimpan di lokasi yang jauh dari permukiman di kebun warga Desa Konga, Kecamatan Titehena. Granat dan ratusan peluru itu dijaga ketat petugas sembari menunggu tim penjinak bom dari Polda NTT di Kupang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, tim penjinak bom (Jibom) dari Sat Brimob Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, tiba lokasi hunian sementara penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki pukul 13.00 Wita, Selasa siang. "Barang bukti tidak dibawa ke Maumere, karena diduga masih aktif sehingga perlu dilakukan koordinasi untuk mendatangkan tim dari Sat Brimobda NTT untuk proses disposal (pemusnahan)," imbuhnya.

Sebelumnya, sebanyak 16 granat dan 393 peluru ditemukan di lokasi hunian sementara erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Desa Konga, Kecamatan Titehena, Flores Timur, Selasa pagi. Granat dan peluru yang diduga bekas peninggalan PD II itu ditemukan oleh pengungsi saat menggali tanah untuk septic tank.

ADVERTISEMENT

"Ya diperkirakan muhandak (amunisi bahan peledak) itu digunakan pada saat masa Perang Dunia II," ujar Komandan Korem (Danrem) 161/Wira Sakti Kupang, Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes.

Nunes mengungkapkan muhandak yang ditemukan terdiri dari granat tangan jenis Inert WWII Tipe 97 asli buatan Jepang dengan sekring dan tali tarik sebanyak 16 buah. Kemudian, amunisi kaliber 6,5 MM sebanyak 393 buah yang digunakan untuk senjata Arisaka Type 38 atau senjata rim semi Jepang pada masa PD II.

Menurut Nunes, sejumlah barang berbahaya itu ditemukan oleh tiga warga asal Dusun Bawalatang, Desa Nawakote, Kecamatan Wulanggitang, Flores Timur, yaitu Ignasius Ribu Futa (41), Ferdinandus Kolon Tobi (25), dan Kamilus Gula Muda (43), saat sedang menggali lubang septic tank.




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads