Temuan Granat-Peluru di Pengungsian Erupsi Lewotobi Diduga Peninggalan PD II

Flores Timur

Temuan Granat-Peluru di Pengungsian Erupsi Lewotobi Diduga Peninggalan PD II

Sui Suadnyana, Yufengki Bria - detikBali
Selasa, 01 Apr 2025 17:25 WIB
Anggota TNI mengevakuasi granat dan peluru yang ditemukan terkubur di dekat pengungsian erupsi Lewotobi, Flores Timur, Selasa (1/4/2025).
Foto: Anggota TNI mengevakuasi granat dan peluru yang ditemukan terkubur di dekat pengungsian erupsi Lewotobi, Flores Timur, Selasa (1/4/2025). (Istimewa)
Flores Timur -

Temuan sebanyak 16 granat dan 393 peluru di lokasi hunian sementara erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Desa Konga, Kecamatan Titehena, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), diduga peninggalan Perang Dunia II. Granat dan peluru itu ditemukan oleh pengungsi saat menggali tanah untuk septic tank, Selasa (1/4/2025) pagi.

"Ya diperkirakan muhandak (amunisi bahan peledak) itu digunakan pada saat masa Perang Dunia II," ujar Komandan Korem (Danrem) 161/Wira Sakti Kupang, Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes, kepada detikBali.

Nunes mengungkapkan muhandak yang ditemukan terdiri dari granat tangan jenis Inert WWII Tipe 97 asli buatan Jepang dengan sekring dan tali tarik sebanyak 16 buah. Kemudian, amunisi kaliber 6,5 MM sebanyak 393 buah yang digunakan untuk senjata Arisaka Type 38 atau senjata rim semi Jepang pada masa PD II.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Nunes, sejumlah barang berbahaya itu ditemukan oleh tiga warga asal Dusun Bawalatang, Desa Nawakote, Kecamatan Wulanggitang, Flores Timur, yaitu Ignasius Ribu Futa (41), Ferdinandus Kolon Tobi (25), dan Kamilus Gula Muda (43), saat sedang menggali lubang septic tank.

"Ditemukan di kedalaman tanah sekitar 50 sentimeter (cm) saat warga menggali lubang septic tank. Saat ini, muhandak diamankan di Posko Huntara sambil menunggu petunjuk berikutnya," ungkap Nunes.

ADVERTISEMENT

Diberitakan sebelumnya, warga di lokasi hunian sementara pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Desa Konga, Kecamatan Titehena, Flores Timur, dikejutkan dengan penemuan ratusan peluru dan belasan granat. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 07.30 Wita, Selasa (1/4/2025).

Awalnya, granat dan peluru tersebut ditemukan oleh seorang pengungsi bernama Pius Kwuta. Saat itu, warga tengah menggali tanah untuk membuat septic tank.

Kasubsi Pengolahan Informasi dan Dokumentasi (PIDM) Seksi Humas Polres Flotim, Iptu Anwar Sanusi, mengatakan total ada 16 granat dan 393 peluru yang ditemukan. Pius kemudian melaporkan hasil temuannya kepada anggota TNI dan polisi yang sedang berjaga di lokasi hunian sementara.

Kemudian, sejumlah tentara menggali tanah untuk mengambil amunisi yang tertanam. Setelah itu, langsung diamankan. Lokasi penemuan dipadati oleh warga yang menyaksikan proses evakuasi granat dan peluru.

"Granat dan amunisi tersebut kemudian diamankan dan dihitung jumlahnya granat 16 buah dan amunisi sebanyak 393 buah," ujar Anwar Sanusi kepada detikBali.




(hsa/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads