Kepolisian resor (Polres) Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) mengungkap kronologi kejadian ledakan petasan di Dusun Aik Ampat, Desa Jelantik, Kecamatan Jonggat, Senin (31/3/2025). Peristiwa itu menyebabkan dua pemuda bernama Imran (25) dan Irgi (23) mengalami luka parah.
Kasi Humas Polres Lombok Tengah Iptu Lalu Brata Kusnadi mengatakan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 16.00 Wita di hari Lebaran. Awalnya, kedua korban ini membawa sisa petasan seberat 8 kg yang belum diledakkan pada malam takbiran ke pinggir kali yang tidak jauh dari rumah mereka.
"Saat sampai di pinggir kali itu. Keduanya mencoba menyalakan sumbu petasan sisa malam takbiran," kata Brata kepada detikBali, Selasa (1/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, setelah beberapa kali mencoba membakar sumbu, petasan tersebut tidak kunjung meledak. Akhirnya, mereka memutuskan untuk membawa ke rumah Arifin alias Amaq Saini untuk memeriksa penyebabnya.
"Setelah diotak-atik petasan tersebut tiba-tiba meledak, yang mengakibatkan Imran dan Irgi terpental," ujarnya.
Masyarakat sekitar yang mendengar suara ledakan segera bergegas ke lokasi kejadian. Setibanya di sana, mereka mendapati Imran sudah telentang di rumah Arifin.
"Masyarakat yang mendengar ledakan tersebut langsung mengecek ke lokasi, dan melihat Imran sudah telentang," katanya.
Atas kejadian tersebut, Imran mengalami luka parah dengan telunjuk dan ibu jarinya kirinya putus, serta luka serius pada betis dan wajahnya. Sementara itu, Irgi menderita luka pada betis kiri dan kanan.
"Korban atas nama Imran saat ini masih menjalani perawatan medis intensif di RSUD Provinsi NTB. Sedangkan Irgi dirawat di Puskesmas Ubung," beber Arifin.
(hsa/gsp)