Eks Kapolres Ngada Sebar Video demi Kesenangan-Mantan Bupati TTU Tewas Tenggelam

Nusra Sepekan

Eks Kapolres Ngada Sebar Video demi Kesenangan-Mantan Bupati TTU Tewas Tenggelam

Sui Suadnyana - detikBali
Minggu, 30 Mar 2025 21:06 WIB
Sidang kode etik eks Kapolres Ngada AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja
Foto: Eks Kapolres Ngada, AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja, saat menjalani sidang kode etik kepolisian. (Dok. istimewa)
Kupang -

Mantan Kapolres Ngada, AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja, ternyata menyebar video pencabulan kepada anak di bawah umur hanya demi kesenangan semata. Hal itu terungkap dari temuan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).

Motif penyebaran video asusila yang dilakukan Fajar itu menjadi salah satu pemberitaan yang disoroti oleh pembaca detikBali selama sepekan terakhir. Selain kasus Fajar, berita lain di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang juga menyita perhatian publik adalah tewasnya mantan Bupati Timor Tengah Utara, Raymundus Sau Fernandes, akibat tenggelam di laut.

Pemberitaan dari daratan NTT memang begitu menyita perhatian pembaca detikBali. Selain kasus Fajar dan tewasnya mantan Bupati TTU, kasus yang menjadi perhatian adalah terbunuhnya guru asal Flores Timur, Rerek Sogen (sebelumnya ditulis Rosalina Barek Sogen), akibat diserang Organisasi Papua Merdeka (OPM). Rosalia adalah guru kontrak di Yahukimo, Papua Pegunungan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beranjak dari NTT, di Nusa Tenggara Barat (NTB) juga terdapat sejumlah kabar yang menyita waktu pembaca detikBali. Salah satunya adalah kabar bahagia yang datang dari atlet sprinter kebanggaan Gumi Gora, Lalu Muhammad Zohri, yang mendapatkan bonus Rp 700 juta. Zohri akan menggunakan uang itu untuk berbagai keperluan, salah satunya untuk menikah.

Satu lagi kabar dari NTB adalah disomasinya Manajemen Novotel Lombok Resort and Villas oleh seorang tamunya bernama Ahmed Samy Niazy Elgharably asal Dubai, Uni Emirat Arab. Manajemen hotel di Kuta Mandalika itu disomasi lantaran turis asal Dubai itu terkena gigitan ular berbisa.

ADVERTISEMENT

Berbagai pemberitaan di NTB dan NTT yang menjadi sorotan selama seminggu terakhir kepada dihadirkan kepada pembaca detikBali. Berbagai berita itu dikemas dalam rubrik Nusra Sepekan. Berikut pemberitaan selengkapnya.

Eks Kapolres Ngada Sebar Video Pencabulan Anak untuk Senang-senang

Komnas HAM menyampaikan sejumlah rekomendasi terkait kasus pelecehan yang dilakukan eks Kapolres Ngada AKBP Fajar (Maulana Ilhami Fawdi/detikcom)Foto: Komnas HAM menyampaikan sejumlah rekomendasi terkait kasus pelecehan yang dilakukan eks Kapolres Ngada AKBP Fajar (Maulana Ilhami Fawdi/detikcom)

Komnas HAM mengungkapkan motif eks Kapolres Ngada, AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja, merekam dan menyebarluaskan video asusila terhadap I (6), seorang anak di bawah umur yang dicabuli di Hotel Kristal, Kota Kupang, NTT. Komnas HAM menemukan Fajar melakukan itu hanya untuk bersenang-senang.

"Video yang direkam dan disebarluaskan oleh saudara Fajar dilakukan tanpa konsen korban anak 6 tahun dan dilakukan sebagai bentuk kesenangan karena berhasil mencabuli anak di bawah umur," ujar Koordinator Sub Komisi Penegakan HAM Komnas HAM, Uli Parulian Sihombing, dalam siaran pers, dikutip detikBali, Sabtu (29/3/2025).

Sejauh ini, Komnas HAM belum menemukan bukti yang mengarah pada keuntungan ekonomi dalam perekaman dan penyebarluasan video tersebut.

Komnas HAM menegaskan telah terjadi pelanggaran HAM yang dilakukan oleh AKBP Fajar terhadap I. Menurut Komnas HAM, Fajar selaku aparat penegak hukum menggunakan relasi kuasa untuk melakukan pencabulan terhadap I yang merupakan anak perempuan di bawah umur.

Kemudian, merekam aktivitas pencabulan tersebut dan menyebarluaskan hasil rekaman tersebut. Bentuk perbuatan lainnya adalah tindakan asusila yang dilakukan Fajar terhadap anak perempuan berusia 13 dan 16 tahun.

"Tindak pidana kekerasan seksual dan eksploitasi yang dilakukan oleh saudara Fajar patut diduga terlaksana secara sistematis dan melibatkan perantara yang harus diungkap keberadaan dan peran sertanya oleh Polda NTT dalam terjadinya tindak pidana kekerasan seksual dan eksploitasi terhadap anak oleh Saudara Fajar," tegas Uli.

Komnas HAM juga menilai Fajar telah melakukan pelanggaran berat terhadap hak anak untuk mendapatkan rasa aman dan bebas dari tindak kekerasan. Termasuk kekerasan seksual dan eksploitasi sebagaimana diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual, UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, dan UU Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang.

Atlet Sprinter Zohri Dapat Bonus Rp 700 Juta, Bakal Dipakai Menikah

Atlet lari Lalu Muhammad Zohri menerima bonus sebesar Rp 700 juta dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (27/3/2025). (Foto: Ahmad Viqi/detikBali)Atlet lari Lalu Muhammad Zohri menerima bonus sebesar Rp 700 juta dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (27/3/2025). (Foto: Ahmad Viqi/detikBali)

Atlet lari Lalu Muhammad Zohri menerima bonus sebesar Rp 700 juta dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB. Bonus itu diterima Lalu Zohri berkat dua medali emas dan satu perak yang dia sumbangkan saat Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut 2024.

Zohri mengatakan bonus tersebut akan digunakan untuk merayakan Lebaran bersama keluarga. Ia juga berencana akan menikahi kekasihnya yang merupakan tetangga di kampungnya, Desa Pemenang, Lombok Utara, pada 2026.

"Mau dipakai untuk modal nikah tahun depan," kata Zohri di kantor Gubernur NTB, Kamis (27/3/2025).

Zohri menuturkan saat ini masih fokus mempersiapkan diri untuk mewakili Indonesia dalam sejumlah ajang internasional. Setelah Lebaran, dia akan kembali mengikuti pemusatan latihan nasional (pelatnas) untuk menghadapi SEA Games di Thailand pada November 2025.

"Ada beberapa kejuaraan yang akan saya ikuti sebelum SEA Games, seperti Singapore Open dan estafet Asia. Targetnya, tentu saja medali emas untuk Indonesia," imbuhnya.

Zohri berupaya untuk terus meningkatkan performa dan terhindar dari cedera menjelang kompetisi penting tersebut. "Terutama menjelang PON 2028, di mana Nusa Tenggara Barat akan menjadi tuan rumah. Saya target meraih emas di semua ajang," pungkasnya.

Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, berharap pemberian bonus tersebut dapat memotivasi para atlet untuk terus mengukir prestasi. Menurutnya, pembinaan atlet di NTB masih perlu ditingkatkan.

"Kami ingin ada regenerasi dan menciptakan juara baru. Ini membutuhkan pelatih dan ekosistem olahraga yang memperhatikan setiap kelemahan dan potensi yang ada," kata Iqbal.

Alokasi anggaran yang disiapkan untuk pemberian bonus ini mencapai Rp 31 miliar. Pemprov NTB memberikan bonus sebesar Rp 350 juta untuk atlet yang meraih medali emas pada PON 2024. Kemudian, peraih medali perak kecipratan Rp 250 juta dan medali perunggu sebesar Rp 150 juta.

Mantan Bupati TTU Tewas Tenggelam di Laut

Nelayan saat mengevakuasi jasad Ray Fernandes di Pantai Oebubun, Desa Oepuah, Kecamatan Biboki Moenleu, Kabupaten TTU, NTT. (Istimewa).Nelayan saat mengevakuasi jasad Ray Fernandes di Pantai Oebubun, Desa Oepuah, Kecamatan Biboki Moenleu, Kabupaten TTU, NTT. (Istimewa). Foto: dok. istimewa

Mantan Bupati TTU, Raymundus Sau Fernandes, ditemukan tewas tenggelam di perairan Pantai Oebubun, Desa Oepuah, Kecamatan Biboki Moenleu, Kabupaten TTU, NTT. Dia ditemukan tewas bersama dua rekannya.

"Ya tadi beliau ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia," ujar Wakapolres TTU, Kompol Jemmy Oktovianus Noke, kepada detikBali, Kamis (27/3/2025).

Jemmy mengungkapkan selain politikus Partai NasDem itu, dua korban lainnya, Adrianus Mado dan Andreas Mado, juga tewas. Menurutnya, insiden tersebut disebabkan oleh cuaca buruk saat Ray Fernandes bersama tujuh korban sedang memancing di lokasi.

Saat itu, terjadinya hujan lebat disertai angin kencang. Perahu motor yang ditumpangi rombongan Ray Fernandes kemasukan air akibat gelombang laut hingga tenggelam.

"Jadi saat itu mereka berupaya untuk menguras air dengan cara menimba, tetapi angin makin kencang dan perahu makin oleng lalu tenggelam," pungkas mantan Kapolsek Kota Lama, Kota Kupang itu.

Video yang beredar, jenazah Ray ditemukan oleh kapal nelayan. Mereka kemudian mengevakuasinya.

Tangis Ibunda Rosalia, Guru yang Tewas Ditebas OPM di Papua Pegunungan

Valentina Weli Hewen (tengah) menangis di kamar setelah kehilangan anaknya Rosalina Barek Sogen. Rosalina tewas diduga ditebas OPM di Yahukimo, Papua Pegunungan, Jumat (21/3/2025).Valentina Weli Hewen (tengah) menangis di kamar setelah kehilangan anaknya Rosalina Barek Sogen. Rosalina tewas diduga ditebas OPM di Yahukimo, Papua Pegunungan, Jumat (21/3/2025). Foto: Arnoldus Yurgo Purab/detikBali

Valentina Weli Hewen menangis tersedu-sedu di kamarnya, Senin (24/3/2025). Kedua tangannya menutup matanya yang berlinang air mata.

Ibu dari Rosalia Rerek Sogen, guru yang tewas oleh OPM, terus didekap oleh dua perempuan. Suasana haru terlihat di rumah Rosalia, Flores Timur, NTT, tersebut.

Orang-orang silih berganti memberikan semangat kepada keluarga Rosalia. Dua tenda berdiri di depan rumah pahlawan tanpa tanda jasa itu untuk berteduh para tetamu yang ikut berbelasungkawa.

Sepupu Rosalia, Nelson Sogen, mengatakan Rosalia merupakan sosok pendiam bagi mereka yang belum begitu akrab. "Bagi keluarga, dia (Rosalia) sosok yang humoris dan memiliki pendirian yang kuat serta jiwa sosialnya yang tinggi," ujarnya kepada detikBali.

Rosalia kerap menggunakan tabungannya untuk membelikan makanan lalu membagikannya kepada anak-anak di sekitar rumah. Perempuan berusia 30 tahun itu juga kerap memberikan bimbingan belajar bagi keponakannya.

"Dia sering memanfaatkan waktu luang untuk mengajar dan membimbing semua keponakannya di rumah," imbuh Nelson.

Rosalia tewas akibat empat luka tebasan saat penyerangan yang diduga dilakukan oleh OPM. OPM menyerang mes Rosalia di Yahukimo, Papua Pegunungan, pada Jumat (21/3/2025) sore.

Anggota keluarga Rosalia lain, Korneli Bopo Hewen, menambahkan Rosalia meninggal akibat luka-luka senjata tajam OPM. Jenazah Rosalia akan tiba di Kupang pada Rabu (26/3/2025). "Paling cepat (jenazah Rosalia) Rabu sore tiba di Flores Timur atau Kamis nanti," tutur pria berusia 34 tahun.

Rosalia bekerja sebagai guru di Yakuhimo, Papua Pegunungan, sejak 2022. Rencananya, ia mengajar di sana selama empat tahun di daerah terpencil tersebut.

Bupati Flores Timur, Antonius Doni Dihen, mengatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Yahukimo akan menanggung biaya rumah sakit dan pemulangan jenazah Rosalia ke Flores Timur. "Kami juga sedang berupaya memastikan agar segala hak almarhumah dapat dipenuhi," imbuhnya.

Hotel di Kuta Mandalika Disomasi gegara Turis Dubai Digigit Ular Berbisa

WN Dubai, Ahmed Samy Niazy Elgharably digigit ular berbisa saat menginap di Novotel Hotel, Kuta Lombok. (Dok. Bayu Perdana, kuasa hukum korban)Foto: WN Dubai, Ahmed Samy Niazy Elgharably digigit ular berbisa saat menginap di Novotel Hotel, Kuta Lombok. (Dok. Bayu Perdana, kuasa hukum korban)

Manajemen Novotel Lombok Resort and Villas disomasi oleh seorang tamunya bernama Ahmed Samy Niazy Elgharably. Warga asing asal Dubai, Uni Emirat Arab, itu melayangkan somasi setelah digigit ular berbisa saat menginap di hotel yang berlokasi di Kuta, Mandalika, Lombok Tengah, NTB, tersebut.

Kuasa Hukum Novotel, Endri Susanto, membenarkan Ahmed Samy melayangkan somasi terhadap manajemen hotel sebanyak dua kali. Menurutnya, manajemen Novotel sudah menanggapi somasi tersebut.

"Kami sudah tanggapi. Dua kali somasi kita tanggapi. Surat pertama dari Dubai resmi, saya tanda tangan surat jawaban (somasi) tersebut," ujar Endri, Rabu (26/3/2025).

Selain melakukan somasi, Ahmed juga melaporkan permasalahan yang dialaminya ke Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Lombok. Terkait itu, Endri memastikan kliennya akan bersikap kooperatif.

"Kami sebagai badan usaha taat hukum, akan kooperatif. Jika ada panggilan, kami akan kooperatif," ujar Endri.

Endri membantah tuduhan Ahmed Samy yang disampaikan melalui kuasa hukumnya. Ia mengeklaim manajemen hotel telah bertanggung jawab atas peristiwa yang menimpa Ahmed saat menginap di Novotel.

Untuk diketahui, Ahmed Samy digigit ular berbisa saat menginap di Novotel Lombok Tengah pada 22 Juli 2024. Meski sudah hampir setahun, hingga saat ini luka akibat gigitan ular berbisa pada kaki Ahmed tak kunjung pulih.

Kuasa hukum Ahmed, Bayu Perdana, mengungkapkan kliennya itu menuntut keadilan dari manajemen hotel. Sebab, kliennya digigit ular saat beraktivitas di lingkungan hotel.

"Memang pihak hotel telah menanggung biaya pengobatan di Indonesia saat insiden. Tetapi, setelah kembali ke Dubai, klien kami melaporkan bahwa kaki yang tergigit ular tersebut tidak dapat kembali seperti semula membengkak," kata Bayu, Selasa (25/3/2025).

Bayu menyebut kaki Ahmed tak kunjung sembuh. Berdasarkan keterangan dokter di Dubai, dia berujar, luka pada kaki pria asing itu berpotensi berdampak jangka panjang terhadap kesehatannya.

"Kami sudah bernegosiasi hingga mengirim somasi kepada Novotel Hotel Lombok. Namun, belum ada tindakan nyata untuk mengatasi permasalahan ini," ujar Bayu.




(iws/iws)

Hide Ads