Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), memberikan gelar Pahlawan Pendidikan kepada Rosalia Rerek Sogen (sebelumnya ditulis Rosalina). Selain itu, santunan Rp 10 juta juga diberikan kepada keluarga Rosalia.
Rosalia adalah guru asal Flores Timur yang tewas diserang Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Distrik Anggruk, Yahukimo, Papua Pegunungan, Jumat (21/3/2025). Piagam gelar Pahlawan Pendidikan dan santunan diserahkan pada doa malam terakhir di rumah duka di Desa Bantala, Kecamatan Lewolema, Sabtu (29/3/2025).
"Ibu Rosalia adalah sosok guru yang tak kenal lelah dalam mengabdikan dirinya untuk pendidikan meskipun di tempat yang jauh dan penuh risiko. Keberaniannya dalam mendidik anak-anak di Papua Pegunungan hingga mati di tangan KKB patut menjadi teladan bagi seluruh tenaga pendidik di Indonesia," ujar Ketua PGRI Flores Timur, Maksimus Masan Kian, kepada detikBali, Minggu (30/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maksi mengatakan PGRI Flores Timur akan terus memperjuangkan hak-hak guru di daerah-daerah terpencil agar mendapatkan perlindungan yang lebih baik.
Dikutip dari siaran pers, Maksi juga mengecam keras aksi kekerasan yang dilakukan OPM terhadap tenaga pendidik di Papua. PGRI Flores Timur, jelas Maksi, mendesak agar pemerintah segera memberikan perlindungan maksimal bagi para guru yang bertugas di daerah rawan konflik.
"Jangan sampai ada lagi guru yang kehilangan nyawa saat menjalankan tugas mulianya. Segera terbitkan undang-undang perlindungan guru ," tegas Maksi.
"Pendidikan adalah hak setiap anak bangsa, dan para guru yang berjuang di garis depan harus mendapatkan perlindungan yang layak dan undang-undang perlindungan guru menjadi salah satu solusinya," imbuh Maksi.
(iws/nor)