Viral Ibu Hamil Dirujuk ke Sumbawa gegara Dokter RS di Bima Kompak Cuti

Viral Ibu Hamil Dirujuk ke Sumbawa gegara Dokter RS di Bima Kompak Cuti

Sui Suadnyana, Rafiin - detikBali
Minggu, 30 Mar 2025 16:55 WIB
Ibu hamil dirujuk ke RSUD Sumbawa karena tidak ada dokter spesialis kandungan di beberapa RS di Bima, NTB, Minggu (30/3/2025) dini hari. (Istimewa)
Foto: Ibu hamil dirujuk ke RSUD Sumbawa karena tidak ada dokter spesialis kandungan di beberapa RS di Bima, NTB, Minggu (30/3/2025) dini hari. (Istimewa)
Bima -

Nuraida, (23), warga Desa Ncera, Kecamatan Belo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumbawa viral di media sosial (medsos). Musababnya, perempuan hamil ini tidak bisa bersalin di beberapa rumah sakit (RS) di Bima karena dokter spesialis kandungan kompak cuti.

Persoalan itu diunggah di Facebook oleh Zakiyah Rahman yang diketahui paman Nuraida, Minggu (30/3/2025) dini hari. Zakiyah menulis soal ibu hamil dilarang lahiran karena dokter spesialis kandungan kompak cuti. Unggahan itu pun viral karena ramai dibagikan hingga dikomentari warganet.

"Saya barusan keliling ke semua RS yang ada di Kota Bima (baik via telepon maupun mendatanginya secara langsung) semua jawabannya sama. Lembo ade pak, dokter spesialis kandungan sedang cuti," kata Zakiyah dalam unggahannya dikutip detikBali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Zakiyah dalam postingannya itu juga mempertanyakan soal jumlah dokter spesialis kandungan di rumah sakit pemerintah dan swasta di Bima. "Kalau stoknya lebih dari satu orang, lalu kenapa tidak diatur waktu cutinya sehingga paling tidak ada yang harus disiagakan untuk antisipasi pasien gawat darurat," ujarnya.

Akibat tak ada dokter spesialis kandungan, keponakan Zakiyah yang dalam kondisi lemah itu harus dirujuk ke Sumbawa dengan menempuh perjalanan kurang lebih sekitar 6 jam. Zakiyah berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bima dapat mengatensi terkait kebutuhan dokter spesialis kandungan.

ADVERTISEMENT

"Keberadaan dokter yang selalu siaga dan siap adalah harapan besar masyarakat. Para dokter tidak semestinya dibiarkan untuk mengedepankan kepentingan pribadi dan mengabaikan tugas dan tanggung jawabnya," imbuh Zakiyah.

Bersalin di RSUD Manggelewa Dompu

Kakak kandung Nuraida, Fikry Nabil, mengungkapkan adiknya berhasil bersalin atau melahirkan dengan selamat di RSUD Manggelewa, Dompu, meski dirujuk ke RSUD Sumbawa.

"Alhamdulillah, pas sahur tadi, melahirkan anak perempuan," kata Fikry saat dikonfirmasi detikBali.

Fikry membeberkan kronologi adiknya yang dirujuk ke RSUD Sumbawa, tetapi justru bersalin di RSUD Manggelewa, Dompu. Nuraida awalnya dirujuk dari Puskesmas Ngali, Kecamatan Belo, ke RSUD Bima. Namun, Nuraida tidak bisa ditangani di RSUD Bima karena alasan tidak ada dokter spesialis kandungan.

"Kita juga ke RS Dokter Agung, RS TNI AD, dan RS Muhammadiyah, tetapi tidak ada juga dokter spesialis kandungan, termasuk juga ke RSUD Sondosia dan RSUD Dompu. Yang ada dokternya baru di RSUD Sumbawa, makanya dirujuk ke sana," tutur Fikry.

Nuraida kemudian diputuskan dirujuk ke RSUD Sumbawa menggunakan mobil ambulans Puskesmas Ngali. Namun, Nuraida mengalami pecah ketuban di sekitar jalan raya Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima. Kondisi Nuraida yang lemas membuat keluarga harus mencari tempat medis atau klinik terdekat.

"Setelah dicari, akhirnya adik saya bisa ditangani dan lahiran di RSUD Manggelewa Dompu," jelas Fikry.




(iws/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads