Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Mataram Kombes Yuanita Amelia Sari mengungkap alasan dua kondektur bus angkutan umum di Terminal Mandalika, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), menggunakan narkoba. Dua kondektur bus itu dinyatakan positif menggunakan sabu-sabu.
Yuanita menuturkan kedua kondektur tersebut menggunakan sabu-sabu dengan alasan agar tidak mengantuk. Menurutnya, efek samping dari mengonsumsi sabu-sabu membuat seseorang kuat melek, tetapi fisiknya akan menjadi lemah. Ia menegaskan akan memanggil perusahaan otobus (PO) bersangkutan.
"Pihak perusahaan otobus dari dua kondektur yang positif mengonsumsi sabu akan dipanggil untuk dimintai keterangan," ujar Yuanita di Mataram, Kamis (27/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BNN Kota Mataram bersama Polresta Mataram melakukan tes urine mendadak terhadap 26 sopir dan kondektur bus di Terminal Mandalika. Yuanita menegaskan dua kondektur yang positif narkoba selanjutnya ditahan untuk kemudian dilakukan asesmen.
"Tetap kami dalami di mana dia mendapatkan sabu," imbuhnya.
Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal menegaskan kesehatan fisik dan mental para sopir serta kondektur angkutan Lebaran harus benar-benar fit. Menurutnya, tes urine tersebut bertujuan untuk memastikan para sopir dan awak bus sehat sehingga para penumpang merasa aman dalam perjalanan.
"Saya menyampaikan apresiasi kepada BNN Kota Mataram yang mengambil inisiatif melakukan pemeriksaan urine bagi kru bus baik sopir dan kondektur. Ternyata memang ada yang ditemukan positif mengonsumsi sabu," tegas Iqbal.
Sebelumnya, Kasat Narkoba Polresta Mataram AKP I Gusti Ngurah Bagus Suputra mengungkapkan kedua kondektur yang dinyatakan positif narkoba langsung diamankan untuk pemeriksaan lebih lanjut. Ia menegaskan keduanya harus menjalani asesmen di BNN Kota Mataram sebelum rehabilitasi medis.
"Untuk sementara, mereka tidak diperbolehkan bertugas karena berisiko membahayakan penumpang," ujar Ngurah, Kamis sore.
Ngurah menjelaskan tes urine terhadap kru transportasi tersebut dilakukan mendadak untuk memastikan keselamatan para pemudik. Menurutnya, kru bus harus bebas dari pengaruh narkotika dan alkohol.
(iws/hsa)