Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Mori Hanafi, mengatakan pemerintah pusat bakal membangun jembatan Teluk Bima, Nusa Tenggara Barat, (NTB) pada 2026. Dana untuk membangun jembatan bernama Lewa Mori tersebut bersumber dari APBN senilai Rp 1 triliun.
Hanafi mengungkapkan rencana pembangunan jembatan Lewa Mori di Teluk Bima sudah lama mencuat. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima pun sudah menyelesaikan pembebasan lahan untuk proyek tersebut.
"Pembangunan jembatan Lewa Mori selama ini terus ditunda karena tidak ada yang mengawalnya. Padahal, administrasinya sudah selesai dan lengkap, termasuk juga pembebasan lahan," ungkap Hanafi kepada detikBali, Senin, (24/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Detail engineering design (DED) Jembatan Lewa Mori ditargetkan rampung pada Juni tahun ini. Alokasi anggaran untuk pembuatan DED jembatan tersebut mencapai Rp 3 miliar.
Hanafi menuturkan pengerjaan pembangunan jembatan Lewa Mori dimulai pada 2026. Pengerjaan jembatan itu diperkirakan memakan waktu tiga tahun.
"Sesuai rancangan, panjang jalan yang dibangun mencapai 2,1 kilometer (km). Sedangkan panjang jembatannya 600 meter," imbuh politikus NasDem tersebut.
Anggota DPR dari Komisi V bidang Infrastruktur dan Perhubungan ini menambahkan jembatan Lewa Mori akan menghubungkan wilayah Sondosia dan Kalaki. Hadirnya jembatan itu bisa memangkas waktu perjalanan dari Kabupaten Bima ke Kota Bima.
Keberadaan jembatan Lewa Mori juga mendekatkan beberapa fasilitas publik atau objek vital masyarakat Bima seperti Bandara Sultan Muhammad Salahuddin (SMS) Bima hingga RSUD Sondosia Bima. "Aksesnya jadi mudah dan meningkatkan konektivitas dan perekonomian masyarakat," imbuhnya.
(gsp/hsa)