Pendapatan Pelaku Wisata Melorot Imbas Larangan Kapal Berlayar ke TN Komodo

Manggarai Barat

Pendapatan Pelaku Wisata Melorot Imbas Larangan Kapal Berlayar ke TN Komodo

Sui Suadnyana, Ambrosius Ardin - detikBali
Minggu, 02 Feb 2025 15:54 WIB
Kondisi dermaga apung di perairan Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), seusai diterjang gelombang, Jumat (31/1/2023) dini hari. (Foto:Β Ambrosius Ardin/detikBali)
Foto: Kondisi dermaga apung di perairan Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), seusai diterjang gelombang, Jumat (31/1/2023) dini hari. (Ambrosius Ardin/detikBali)
Manggarai Barat -

Pendapatan pelaku wisata di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), termasuk yang bergerak di usaha kapal wisata, melorot. Pendapatan mereka menurun imbas pelarangan kapal-kapal wisata ke Taman Nasional Komodo (TNK) karena cuaca buruk, seperti gelombang tinggi dan angin kencang.

Tak ada cuan jika kapal wisata tak berlayar mengangkut wisatawan. Demikian juga travel agent dan pelaku wisata lainnya turut terdampak cuaca buruk. Mereka tak bisa menjual paket wisata ke Taman Nasional Komodo selama ada larangan kapal wisata berlayar.

"Ini otomatis mengerem roda ekonomi bagi pelaku wisata," ujar Ketua Umum Asosiasi Kapal Wisata (Askawi) Manggarai Barat, Ahyar Abadi, Minggu (2/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usaha kapal wisata terpukul akibat cuaca buruk sejak beberapa pekan terakhir. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo beberapa kali mengeluarkan larangan kapal wisata berlayar ke TN Komodo karena cuaca buruk.

Kini, KSOP Labuan Bajo kembali mengeluarkan larangan kapal wisata berlayar ke sejumlah destinasi di TN Komodo, seperti Pulau Komodo, Pulau Rinca, dan Pink Beach untuk periode 1-8 Februari 2025. Kapal wisata hanya diizinkan berlayar ke Pulau Rinca.

ADVERTISEMENT

"Aktivitas wisata untuk sementara tidak diberikan izin layar ke Pulau Padar, Pink Beach, Pulau Komodo, dan sekitarnya akibat cuaca buruk. Kapal wisata hanya dibolehkan berlayar ke Pulau Rinca dan sekitarnya," terang Ahyar.

Ahyar berharap cuaca segera membaik sehingga aktivitas wisata di Labuan Bajo bisa kembali normal. Wisatawan bisa kembali berkunjung ke TN Komodo jika cuaca buruk di destinasi superprioritas itu berakhir.

Diketahui, TN Komodo menjadi destinasi favorit dikunjungi wisatawan yang pelesiran ke Labuan Bajo. Ratusan ribu wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo setiap tahun, sebagian besar berkunjung ke sana.

Sejauh ini wisatawan yang berkunjung ke TN Komodo hanya bisa menggunakan transportasi laut. Mereka menggunakan kapal wisata, baik pinisi maupun kapal cepat (speedboat).

Diberitakan sebelumnya, cuaca ekstrem sedang melanda wilayah Manggarai Barat, NTT. Pada 1-8 Februari 2025, wisatawan tak bisa berkunjung ke Pulau Komodo, Pulau Padar dan spot wisata lainnya di dalam kawasan TN Komodo karena ada potensi gelombang tinggi dan angin kencang.

Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo melarang kapal wisata berlayar ke sana pada periode tersebut. Terkait hal ini KSOP telah mengeluarkan Notice to Mariners (NtM) atau pemberitahuan kepada nakhoda kapal.

Kapal wisata hanya diizinkan berlayar ke Pulau Rinca, salah satu habitat komodo di kawasan TNK, pada periode tersebut. Pulau Rinca lebih dekat dari Labuan Bajo daripada Pulau Komodo dan Pulau Padar.

"Kapal-kapal yang berlayar di perairan Labuan Bajo dan Taman Nasional Komodo mulai tanggal 1-8 Februari 2025 untuk menghindari welat Padar dan sekitarnya karena adanya siklon tropis yang cukup tinggi di sisi laut selatan yang mengakibatkan angin kuat, gelombang dan arus meningkat cukup signifikan," kata Kepala KSOP Kelas III Labuan Bajo Stephanus Risdiyanto, Jumat (31/1/2025).




(hsa/hsa)

Hide Ads