Dermaga apung yang rusak terbelah tiga diterjang gelombang di perairan Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), akhirnya diperbaiki. Perbaikan dermaga sepanjang hampir 100 meter itu dilakukan oleh personel Korpolairud Baharkam Polri dan Satpolairud Polres Manggarai Barat serta nelayan setempat.
"Hari ini, kami bersama para nelayan membangun kembali dermaga apung yang rusak akibat diterjang gelombang tinggi menggunakan kayu dan tali," kata Kasat Polairud Polres Manggarai Barat AKP Dimas Yusuf Fadhillah Rahmanto, Sabtu (1/2/2025).
Dermaga apung nelayan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Labuan Bajo itu rusak parah dihantam gelombang pada Jumat (31/1/2025). Dermaga yang berjarak sekitar 100 meter dari pusat kuliner seafood Kampung Ujung Labuan Bajo itu biasanya digunakan untuk tempat bersandar kapal-kapal nelayan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dimas mengatakan aktivitas para nelayan setempat terganggu akibat kerusakan dermaga apung tersebut. Menurutnya, dermaga apung tersebut merupakan salah satu akses bagi para nelayan untuk mengangkut ikan dari kapal ke daratan.
"Perbaikan ini hanya bersifat sementara sambil menunggu upaya dari instansi terkait untuk memperbaiki dermaga apung ini secara menyeluruh," kata Dimas.
Abdullah, salah satu nelayan setempat, bersyukur dengan perbaikan dermaga apung tersebut. Ia berharap dermaga apung itu nantinya dibangun agar tahan terjangan gelombang.
"Kami berharap pemerintah segera membangun dermaga yang lebih kuat dan tahan terhadap gelombang tinggi," ujar Abdul.
Pantauan di lokasi, dermaga apung itu terputus menjadi tiga bagian. Bagian yang terbuat dari rangka besi masih tersambung utuh ke daratan. Namun, bagian dermaga yang terbuat dari material terapung terlepas dari rangka besi dan terputus menjadi tiga bagian.
Diketahui, gelombang tinggi di perairan Labuan Bajo pada Jumat dini hari juga menghancurkan sebuah kapal pinisi yang sedang berlabuh di perairan Kampung Ujung Labuan Bajo. Kapal pinisi bernama Presley Jalasena itu terempas ke daratan dan menabrak tanggul batu hingga hancur.
(iws/nor)