Humas RSUD Bima, M Akbar, mengungkap penyebab kematian bayi kembar milik Faridah (26). Faridah sebelumnya viral setelah ditandu oleh warga Dusun Waduramba, Desa Ntonggu, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), saat hendak melahirkan bayi kembarnya tersebut.
"Bayi lahir dengan berat badan rendah dan keadaan organ dalam bayi belum sempurna," ungkap Akbar kepada detikBali, Senin (27/1/2025).
Akbar mengungkapkan bayi kembar tersebut dalam keadaan sudah sesak napas berat saat lahir di RSUD Bima. Menurutnya, kondisi tersebut membuat tim medis kesulitan memberikan penanganan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena kondisi bayi saat lahir di RSUD keadaan sudah sesak napas berat," ujar Akbar.
Akbar memastikan kondisi Faridah pasca-melahirkan anak kembar tersebut sudah stabil. Ia mengeklaim tim medis RSUD Bima juga telah menangani persalinan Faridah sesuai standar operasional prosedur (SOP).
"Keadaan bayi memang yang sulit untuk ditangani," imbuhnya.
Sebelumnya, Faridah ditandu sejauh dua kilometer (km) untuk bersalin ke RSUD Bima. Ia terpaksa ditandu warga saat hendak melahirkan bayi kembar ke rumah sakit karena jalan di desa itu rusak parah dan tak bisa dilewati kendaraan roda empat.
Mirisnya, Faridah harus kehilangan bayi kembarnya yang meninggal dunia seusai bersalin di RSUD Bima. Kedua anak kembar Firdah itu berjenis kelamin perempuan.
"Dua anak kembarnya meninggal," kata kerabat Faridah, Fisa, Minggu (26/1/2025).
Fisa mengungkapkan dua anak kembar Farida yang semuanya berjenis kelamin perempuan itu meninggal dalam waktu yang berbeda. Menurutnya, yang pertama kali meninggal adalah anak Farida yang kedua. Sehari kemudian, anaknya yang pertama mengembuskan napas terakhir.
(iws/iws)