Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kupang mengimbau agar masyarakat lebih waspada di musim hujan. Sebab, potensi bencana meningkat. Sebelumnya, seorang warga tewas setelah tertimpa tembok rumah yang ambruk, Senin (20/1/2025).
"Masyarakat perlu antisipasi dengan kondisi cuaca musim penghujan seperti saat ini," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Kupang Ernest Ludji, Rabu (22/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ernest membeberkan peristiwa yang menimpa Yane Serlince Elik (58), seorang warga RT 07, RW 02 Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang. Ernest memastikan peristiwa yang merenggut satu korban jiwa itu bukan bencana longsor. Namun, Yane tewas karena tertimpa tembok penahan dari rumah milik Puttu, tetangganya.
"Kejadian kemarin bukan longsor, tapi ambruknya tembok penahan dari rumah salah satu warga," ujar Ernest.
Diberitakan sebelumnya, Yane meninggal akibat tertimpa longsor tembok tetangganya, Senin (20/1/2025). Tujuh kerabat Yane juga diungsikan akibat musibah itu.
"Musibah itu terjadi kemarin tepatnya pukul 07.00 Wita. Musibah itu terjadi ketika tembok penahan (milik) tetangga korban, Bapak Puttu, ambruk dan menimpa korban," jelas Lurah Oebufu, Zet Batmalo, saat dikonfirmasi detikBali, Selasa (21/1/2025).
Yane sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum (RSU) Leona, Kupang, seusai kejadian, tetapi nyawanya tidak tertolong. Zet mengungkapkan sebelum peristiwa, Pemerintah Kelurahan Oebufu telah mendapatkan laporan pada Minggu (19/1/2025) tentang tembok milik warga yang rawan longsor. Pemerintah Kelurahan Oebufu telah mengimbau kepada keluarga korban untuk mengosongkan tempatnya sebagai antisipasi dini.
(hsa/hsa)