Banjir di Bima Surut, BPBD Catat 10 Desa Kena Dampak

Banjir di Bima Surut, BPBD Catat 10 Desa Kena Dampak

Rafiin - detikBali
Selasa, 21 Jan 2025 09:47 WIB
Kolase foto halaman Kantor Bupati Bima dan lansia diungsikan akibat banjir, Senin (20/1/2024) sore. (Istimewa)
Foto: Kolase foto halaman Kantor Bupati Bima dan lansia diungsikan akibat banjir, Senin (20/1/2024) sore. (Istimewa)
Bima -

Banjir yang terjadi di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), berangsur surut pada Selasa (21/1/2025) pagi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat 10 desa di lima kecamatan terkena dampak.

"Sejak semalam surut dan pagi ini mulai dilakukan pembersihan lumpur sisa banjir," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bima, Nurul Huda dalan keterangannya, Selasa.

Nurul Huda menjelaskan banjir terjadi setelah hujan sedang lebat disertai angin kencang pada Senin, (20/1/2025) mulai pukul 11.45 Wita hingga 14.45 Wita. Berdasarkan laporan sementara, banjir merendam 10 desa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang terkena dampak banjir Desa Pandai, Risa, Dadibou dan Penapali Kecamatan Woha. Di kecamatan Sanggar yakni Desa Sandue. Di Kecamatan Palibelo yakni Desa Teke, dan Belo. Lalu di Kecamatan Monta hanya Desa Sakuru dan di Kecamatan Bolo yakni Desa Rato dan Leu," jelasnya.

Nurul Huda merincikan di Desa Pandai banjir merendam 142 unit rumah warga. Desa Risa, puluhan unit dan di Desa Dadibou sebanyak 691 unit. Selain pemukiman warga, banjir di Dadibou juga menggenangi asrama putri pondok pesantren Al Wafa yang dihuni sebanyak 53 santriwati.

ADVERTISEMENT

"Kompleks perkantoran Bupati Bima dan Masjid Agung Kabupaten Bima juga terendam," katanya.

Lalu dampak banjir di Desa Penapali menyebabkan akses kendaraan sepanjang jalan nasional Lintas Sumbawa-Bima, tepatnya di depan Kantor BPN terhambat akibat derasnya banjir. "Saat ini banjir sudah mulai surut, akses jalan lintas nasional di Desa Penapali sudah mulai dilalui kembali oleh kendaraan," katanya

Sementara di Desa Sandue, banjir menyebabkan 61 unit rumah warga terendam. Di Desa Teke sebanyak 772 unit, Desa Belo (309), Desa Sakuru (137), termasuk merendam halaman dan ruangan kelas SMPN 4 Monta serta merobohkan pagar SDN Inpres Sakuru.

"Banjir menyebabkan 300 unit rumah warga Desa Leu. Serta rumah warga Desa Rato yang jumlah mencapai puluhan unit," katanya.

Nurul Huda menambahkan banjir setinggi lutut hingga leher orang dewasa itu juga merendam lahan pertanian (padi dan jagung), merusak beberapa infrastruktur umum hingga tambak warga.

"Data ini sifatnya masih sementara. Nanti bisa berubah karena sampai saat ini kami masih terus melakukan pendataan," imbuh Nurul Huda.




(nor/nor)

Hide Ads