Sederet peristiwa di Nusa Tenggara (Nusra) menarik perhatian pembaca detikBali sepekan ini. Mulai dari banjir bandang di Dompu, banjir di Bima, komodo serang warga di Pulau Rinca, hingga pelajar tewas terseret arus saat berfoto di Lombok. Berikut rangkumannya dalam rubrik Nusra Sepekan.
Banjir Bandang di Dompu
![]() |
Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), diterjang banjir bandang. Banjir itu menyebabkan ribuan warga terdampak hingga jembatan putus.
Banjir disebabkan oleh hujan dengan intensitas yang tinggi pada Jumat (20/12/2024) sekitar pukul 17.30-21.30 Wita. Hujan itu mengakibatkan air Sungai Laju, Sungai Silo, Sungai Soa, dan Sungai Rababaka meluap dan memasuki rumah warga.
Sebanyak 3.766 kepala keluarga (KK) terdampak banjir bandang di Dompu. Ribuan KK yang terdampak berada pada 13 desa dan kelurahan di tiga kecamatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketinggian air antara 0,5 sampai 2 meter baik di bantaran Sungai Laju, Sungai Silo, dan Sungai Rababaka," ungkap Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Dompu, Wan Muhtajun, kepada detikBali, Jumat.
Desa dan kelurahan yang terdampak banjir, yakni Desa Dore Bara, Desa Mbawi, Kelurahan Potu, Kelurahan Bada, Kelurahan Bali 1, dan Kelurahan Karijawa di Kecamatan Dompu.
Sementara di Kecamatan Woja, yakni Kelurahan Kandai 2, Kelurahan Simpasai, Kelurahan Monta Baru, Desa Bakajaya, Desa Matua, dan Desa Wawonduru. Kemudian, ada Desa Sori Tatanga di Kecamatan Pekat.
Banjir di Bima
![]() |
Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Bima, NTB, pada Jumat (20/12/2024) menyebabkan banjir merendam sejumlah wilayah. Rumah warga, tambak, dan sawah di beberapa kecamatan terdampak bencana tersebut.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima, Isyrah, melaporkan bahwa banjir melanda Kecamatan Bolo, Sanggar, Donggo, hingga Wawo-bahkan wilayah dataran tinggi yang sebelumnya jarang terkena banjir kini turut terdampak.
"Hampir merata (wilayah di Kabupaten Bima terendam banjir)," ungkap Isyrah, Jumat malam.
Beberapa wilayah yang terendam banjir yakni Desa Nggembe dan Tumpu di Kecamatan Bolo, menjadi wilayah terdampak dengan ketinggian air mencapai 80 sentimeter. Puluhan hektare sawah dan tambak terendam, termasuk rumah warga.
Desa Sandue, Kore, dan Oi Saro di Kecamatan Sanggar mengalami banjir akibat hujan lebat sejak pukul 16.30 Wita. Aliran sungai meluap hingga menutup akses jalan provinsi dengan ketinggian air sekitar 30 sentimeter.
Banjir di jalan lintas Pasanggrahan yang menghubungkan Desa O'o dan Desa Kala di Kecamatan Donggo menyebabkan air meluap ke permukiman warga. Pendataan jumlah rumah terdampak masih berlangsung.
Jalur Pendakian Rinjani Ditutup hingga April 2025
Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) menutup sementara seluruh jalur pendakian ke Gunung Rinjani mulai Januari hingga awal April 2025. Keputusan ini diambil untuk mengantisipasi potensi dampak cuaca ekstrem yang diprediksi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
"Pada masa peralihan menuju musim hujan perlu mewaspadai adanya potensi bencana hidrometeorologi seperti hujan lebat, angin kencang yang dapat terjadi secara tiba-tiba di Rinjani," kata Kepala Balai TNGR Yarman dalam keterangannya, Jumat (20/12/2024).
Selain itu Yarman melanjutkan bencana banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung diperkirakan dapat terjadi di jalur pendakian Gunung Rinjani selama peralihan musim hujan tahun 2025 mendatang. "Kami minta masyarakat mematuhi itu," katanya.
Adapun enam jalur pendakian yang ditutup tersebut meliputi jalur resmi, yakni jalur pendakian Senaru (Lombok Utara), jalur Torean (Lombok Utara), jalur Sembalun (Lombok Timur), jalur Timbanuh (Lombok Timur), jalur Tetebatu (Lombok Timur), dan jalur Aik Berik (Lombok Tengah).
"Aktivitas pendakian berakhir pada tanggal 3 Januari 2025 dan dibuka kembali tanggal 2 April 2025," tandas Yarman.
Komodo Serang Warga di Pulau Rinca
![]() |
Hamra (74), warga Dusun Kerora, Desa Pasir Panjang di Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), digigit seekor komodo di pondok kebunnya, Kamis (19/12/2024) sore.
Wakil Kepala Kepolisian Sektor (Wakapolsek) Komodo Ipda Agustinus Stalin menjelaskan komodo menyerang Hamra setelah hewan buas itu gagal menerkam seekor kucing. "Saat itu korban mencoba mengusir seekor komodo yang sedang menyerang kucing dengan menggunakan tepukan tangan dan teriakan," ungkap Stalin, Kamis malam.
Dia menjelaskan kucing melompat ke atap pondok yang ditempati Hamra saat diserang komodo. Hamra yang menyadari kehadiran komodo di pondoknya mengusir hewan buas itu.
Komodo lantas menjauh. Tak berselang lama, komodo itu kembali ke pondok. Hamra yang tak menyadari kedatangan kadal raksasa itu digigit di kaki kirinya hingga terluka.
"Saat itu kucing tersebut lompat ke atap pondok korban. Korban tetap berusaha terus untuk mengusir komodo tersebut hingga komodo tersebut berlari jauh. Korban pun beristirahat di pondok dengan merentangkan kaki. Tetapi komodo tersebut berbalik arah dan menyerang korban," jelas Stalin.
"Korban berusaha menghindar dengan cara hendak membalik badan untuk berlari, tetapi korban duluan digigit sekitar sebanyak dua kali di bagian jempol kaki kiri dan telapak kaki kiri," lanjut dia.
Pelajar Tewas Terseret Arus Saat Berfoto di Lombok
![]() |
Seorang pelajar berama Merlin Septiana (18), asal Dusun Gantang, Desa Tanak Awu, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, tewas terseret arus di Pantai Semeti, Desa Mekarsari, Kecamatan Praya Barat, Kamis (19/12/2024). Korban tewas saat berpose dengan temannya di tebing pantai.
"Benar, info telah terjadi orang tenggelam di Pantai Semeti, Desa Mekarsari, Kecamatan Praya Barat," kata Humas Tim SAR Mataram, I Gusti Lanang Wiswananda, kepada detikBali, Kamis (19/12/2024) malam.
Lanang menjelaskan, korban datang ke Pantai Semeti dengan tujuh orang lainnya. Korban saat itu tengah berfoto di sebuah tebing yang ada di area pantai.
"Mereka naik ke tebing secara bergantian untuk berfoto selfie. Dan korban mendapat giliran kedua. Namun, tanpa disadari tiba-tiba ombak besar datang dan menghmpas korban hingga korban terjatuh ke laut dan terombang ambing oleh ombak," ujarnya.
Menurut Lanang, teman-teman korban sempat berusaha memberikan pertolongan dengan menggunakan alat seadanya. Seperti, kayu dan pancing namun usahanya tidak membuahkan hasil.
"Sebagian temannya yang lain berusaha meminta pertolongan kepada warga sekitar dan menghubungi pihak kepolisian," imbuhnya.
Selanjutnya Lanang, sekitar pukul 16.00 Wita, anggota kepolisian Pospol Selong Belanak dan Polsek Praya Barat bersama warga langsung mengevakuasi korban dari tempat kejadian ke daratan dan membawa korban ke Postu setempat untuk mendapatkan perawatan medis.
"Namun dari hasil pemeriksaan tim medis korban sudah dinyatakan meninggal dunia, selanjutnya pukul 17.13 Wita jenazah korban langsung dibawa ke rumah duka menggunakan mobil ambulans desa," bebernya.
(nor/hsa)