Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami peningkatan aktivitas kegempaan. Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, mengungkapkan terjadi peningkatan signifikan pada gempa vulkanik dalam pada Selasa (17/12) kemarin.
"Pada 17 Desember 2024, gempa vulkanik dalam menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan setelah gempa tektonik lokal pada pukul 10.17 dan 10.20 Wita," ujar Wafid dalam keterangan resminya yang diterima detikBali, Rabu (18/12/2024).
Hingga pukul 18.00 Wita pada 18 Desember 2024, tercatat 40 kali gempa vulkanik dalam yang terjadi. Peningkatan gempa vulkanik ini mengindikasikan adanya tekanan atau stres signifikan pada tubuh Gunung Ile Lewotolok yang berkaitan dengan suplai magmatik dalam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, Gunung Ile Lewotolok masih berstatus level II Waspada. Wafid mengimbau masyarakat di sekitar gunung serta pengunjung, pendaki, dan wisatawan agar tidak memasuki radius 2 kilometer dari pusat aktivitas gunung.
Masyarakat Desa Lamatokan dan Jontona juga diminta untuk mewaspadai potensi ancaman bahaya guguran atau longsoran lava dan awan panas di bagian timur puncak kawah Gunung Ile Lewotolok.
"Masyarakat Desa Jontona dan Todanara harus menghindari aktivitas di wilayah sektoral Barat hingga 2,5 kilometer dari pusat aktivitas, serta waspada terhadap bahaya guguran lava dan awan panas di bagian selatan dan tenggara puncak kawah," imbuhnya.
Wafid juga mengingatkan masyarakat Desa Amakaka untuk tidak memasuki wilayah sektoral Barat sejauh 2,5 kilometer dan mewaspadai potensi bahaya yang sama. Untuk menghindari gangguan pernapasan akibat abu vulkanik, masyarakat diminta menggunakan masker dan pelindung lainnya.
Peningkatan kegempaan Gunung Ile Lewotolok tercatat berdasarkan pengamatan visual dan kegempaan pada 1-17 Desember 2024. Sejak 1-15 Desember, teramati asap kawah berwarna putih dengan intensitas tipis hingga tebal mencapai 300 meter dari puncak. Pada 16 Desember, teramati asap dengan intensitas tipis setinggi 10 meter, dan pada 17 Desember 2024 teramati asap kawah setinggi 20 meter.
Selama periode 1-17 Desember 2024, sejumlah 278 kali gempa hembusan, 2 kali gempa hybrid, 3 kali gempa vulkanik dangkal, 39 kali gempa vulkanik dalam, dan beberapa gempa tektonik tercatat. Pada 17 Desember 2024, terjadi 20 kali gempa vulkanik dalam antara pukul 12.00-18.00 Wita.
(dpw/dpw)