Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), meletus pada Rabu (25/6/2025) malam. Lava pijar mengalir sejauh 400 meter.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA), Stanislaus Arakian, mengatakan gunung setinggi 1.423 meter di atas permukaan laut ini meletus sebanyak 85 kali dengan tinggi kolom abu 300-700 meter berwarna putih dan kelabu.
"Letusan disertai dentuman lemah hingga kuat. Teramati lontaran lava pijar ke arah barat daya dan tenggara dalam radius 100-400 dari pusat letusan," kata Stanislaus dalam keterangan resmi yang diterima detikBali, Kamis (26/6/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Stanislaus mengimbau kepada masyarakat di sekitar Gunung Ile Lewotolok maupun pengunjung agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 kilometer dari pusat aktivitas Gunung Ile Lewotolok.
"Masyarakat Desa Lamatokan, dan Desa Jontona diharapkan selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran, longsoran lava dari bagian timur puncak atau kawah Gunung Ile Lewotolok," imbuhnya.
Stanislaus juga meminta masyarakat di sekitar gunung, terutama warga Desa Jontona dan Desa Todanara agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah sektoral selatan dan tenggara sejauh 2,5 kilometer dari pusat aktivitas Gunung Ile Lewotolok. Mereka juga wajib mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran atau longsoran lava dari bagian selatan dan tenggara puncak atau kawah Gunung Ile Lewotolok.
"Masyarakat di sekitar Gunung Ile Lewotolok maupun masyarakat Desa Amakaka agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah sektoral barat sejauh 2,5 kilometer dari pusat aktivitas Gunung Ile Lewotolok, serta mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran, longsoran lava dari bagian barat puncak atau kawah Gunung Ile Lewotolok," paparnya.
Untuk menghindari gangguan pernapasan, maupun gangguan kesehatan lainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik, Stanislaus melanjutkan, masyarakat yang berada di sekitar Gunung Ile Lewotolok dapat menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
Sedangkan, masyarakat yang bermukim di sekitar lembah dan aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ile Lewotolok diminta mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar saat hujan.
(hsa/hsa)