Wings Air Rute Kupang-Larantuka Dibatalkan Akibat Abu Erupsi Ile Lewotolok

Flores Timur

Wings Air Rute Kupang-Larantuka Dibatalkan Akibat Abu Erupsi Ile Lewotolok

Yurgo Purab - detikBali
Kamis, 03 Jul 2025 12:51 WIB
Pesawat Wings Air pertama kali mendarat di Bandar Udara Cut Nyak Dhien. Penerbangan perdana dari Bandara Kualanamu, Medan ini membuka era baru konektivitas untuk tiga kabupaten: Nagan Raya, Aceh Barat, dan Aceh Barat Daya
Ilustrasi Wings Air. Foto: Wings Air
Flores Timur -

Penerbangan Wing Air rute Kupang-Larantuka dibatalkan karena terdampak abu vulkanik Gunung Ile Lewotolok, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (3/6/2025). Gunung ini mengalami kenaikan aktivitas dari level II waspada ke level III siaga sejak Rabu (2/7/2025) pukul 20.00 Wita.

"Pesawat Wings cancel disebabkan karena jalur penerbangan terdampak abu vulkanik karena erupsi Gunung Ile Lewotolok," kata Kepala Bandara Gewayantana Larantuka, Puguh Lukito kepada detikBali, Kamis.

Puguh mengatakan kondisi bandara tetap normal berdasarkan paper test hari ini. "Hasil paper test negatif, saya nyatakan bandara normal," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Desa Amakaka, Ambrosius Boyang, mengatakan hujan abu mengguyur pemukiman desa. "Hujan abu setiap hari," katanya.

Selain hujan abu, Ambros menyebut hampir setiap hari terdengar gemuruh hebat yang membuat linmas tetap berjaga di Perpustakaan Desa Amakaka. "Pemdes, linmas, dan siapa saja masyarakat boleh bergabung di posko pemantauan tepatnya di perpustakaan lewotolok untuk kita sama-sama memantau situasi ini," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Dengan kenaikan status Gunung Ile Lewotolok, warga diimbau agar tidak panik saat mendengar gemuruh atau dentuman keras. Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid mengatakan peningkatan aktivitas erupsi Gunung Ile Lewotolok pada 27 Juni 2025 dan semakin intens hingga saat ini.

"Peningkatan aktivitas erupsi ini ditandai dengan semakin tingginya kolom erupsi yang mencapai 1.200 meter dari puncak dan lontaran material pijar yang ke segala arah dengan jarak lontaran terjauh mencapai sekitar 1.500 meter ke arah utara dan ke arah timur-timur laut," kata Wafid dalam keterangan resminya yang diterima detikBali, Kamis (3/7/2025).

Wafid menyebut lontaran material pijar mengakibatkan kebakaran vegetasi di sekitar lereng utara dan timur laut Gunung Ile Lewotolok. Erupsi juga disertai suara gemuruh dan dentuman lemah-kuat.

Tercatat data kegempaan dalam periode 16 Juni hingga 2 Juli 2025 (hingga pukul 20.00 WITA), tercatat 2.482 kali gempa erupsi, 4 kali gempa guguran, 3.088 kali gempa hembusan, 11 kali tremor harmonik, 16 kali tremor non harmonik, 3 kali gempa vulkanik hybrid, 8 kali gempa vulkanik dangkal, 2 kali gempa vulkanik dalam, 2 kali gempa tektonik lokal, dan 16 kali gempa tektonik jauh.

Wafid menyebut secara visual gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut. Teramati asap kawah berwarna putih tipis hingga tebal den-gan tinggi berkisar 100- 600 meter dari puncak.

Tinggi kolom erupsi yang teramati berkisar 100-1.200 meter dari puncak berwarna putih, kelabu hingga hitam. Cuaca cerah hingga mendung, angin lemah hingga sedang ke arah utara, tenggara, selatan, barat daya, barat, dan barat laut.

"Berdasarkan data pemantauan visual dan instrumental, tingkat aktivitas Gunung Ile Lewotolok dinaikkan dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga)," imbuhnya.

Wafid mengimbau kepada masyarakat di sekitar Gunung Ile Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 3 kilometer dari pusat aktivitas Gunung Ile Lewotolok, Mewaspadai potensi ancaman bahaya guguran/longsoran lava dan awan panas pada sektor selatan dan tenggara, sektor barat, serta sektor timur laut Gunung Ile Lewotolok.




(nor/nor)

Hide Ads