869 Hektare Perkebunan Warga di Lereng Gunung Lewotobi Rusak

869 Hektare Perkebunan Warga di Lereng Gunung Lewotobi Rusak

Yurgo Purab - detikBali
Kamis, 21 Nov 2024 15:02 WIB
Salah satu sawah warga di Desa Hokeng Jaya yang rusak akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (20/11/2024). (Foto: Yurgo Purab/detikBali)
Salah satu sawah warga di Desa Hokeng Jaya yang rusak akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (20/11/2024). (Foto: Yurgo Purab/detikBali)
Flores Timur -

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Flores Timur mencatat sebanyak 869 hektare (Ha) lahan perkebunan dan pertanian warga rusak akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Selain itu, 1.476 hektare lahan lainnya di lereng gunung tersebut berpotensi terpapar abu vulkanis hingga diterjang lava panas.

"(Lahan pertanian) yang rusak di Kecamatan Wulanggitang 669 hektare dan Kecamatan Ile Bura 200 hektare. Sedangkan, lahan yang berpotensi rusak karena debu vulkanis dan lava panas di Kecamatan Wulanggitang 995 hektare dan Kecamatan Ile Bura 481 hektare," ujar Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Flores Timur, Sebast Sina Kleden, kepada detikBali, Kamis (21/11/2024).

Kleden menyebutkan sejumlah tanaman komoditas milik petani di dua kecamatan tersebut rusak. Mulai dari tanaman ubi, pisang, sayuran, kakao, kelapa, dan lain sebagainya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengimbau warga Flores Timur yang berprofesi sebagai petani untuk bersiap-siap menyambut musim tanam tahun ini. Dinas Pertanian Flores Timur, dia berujar, akan menyiapkan benih tanaman pangan untuk para pengungsi.

"Semua masih di pengungsian. Kami hanya mengarahkan untuk tetap sedapat-dapatnya mempersiapkan lahan untuk musim tanam ini. Kami berupaya untuk mempersiapkan benih terutama, jagung dan padi gogo," pungkasnya.




(iws/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads