BNPB mulai melakukan sosialisasi upaya relokasi kepada warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT. Ada beberapa lokasi yang ditargetkan menjadi tempat membangun hunian.
"Ada beberapa lokasi yang diusulkan pemda," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan (Kapusdatin) BNPB, Abdul Muhari, melalui konferensi pers virtual, Senin (18/11/2024).
Namun, kata Muhari, lokasi-lokasi yang ditawarkan Pemda Flores Timur itu harus dicek dan dikaji lebih dahulu. Hal ini menyangkut kelayakan lokasi tersebut untuk dibangun permukiman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebab, relokasi tersebut bukan saja memindahkan warga 'yang hidup', tetapi juga memindahkan penghidupan mereka. Relokasi dilakukan dengan catatan, warga yang direlokasi, kehidupan mereka bisa lebih baik.
"Bagaimana fasilitas umum dan sosial di sana harus bisa dibangun. Ekonominya apakah bisa menghidupkan masyarakat atau tidak," ujarnya.
Muhari memastikan, warga yang direlokasi dari zona merah erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, aset mereka di tempat itu tak hilang.
"Boleh berkebun, boleh beternak di sana, tetapi tinggalnya harus di luar zona bahaya," tandasnya.
Saat ini, total 12.761 warga terpaksa mengungsi. Sebagian mengungsi ke rumah keluarga, separuhnya tinggal dan tersebar di tujuh posko pengungsian yang dibangun di Flores Timur dan Sikka.
Pemerintah kini berupaya merelokasi warga yang rumah mereka berada di zona merah. Wakil Presiden Gibran Rakabuming sebelumnya menegaskan perencanaan dan proses relokasi harus mengedepankan dialog dengan warga.
(dpw/gsp)