Pemprov NTT Kirim Bahan Makanan-Obat untuk Korban Erupsi Lewotobi Laki-laki

Pemprov NTT Kirim Bahan Makanan-Obat untuk Korban Erupsi Lewotobi Laki-laki

Sui Suadnyana, Simon Selly - detikBali
Senin, 11 Nov 2024 21:43 WIB
Pj Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto, dalam rapat paripurna DPRD NTT, Senin (11/11/2024). (Simon Selly/detikBali)
Foto: Pj Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto, dalam rapat paripurna DPRD NTT, Senin (11/11/2024). (Simon Selly/detikBali)
Kupang -

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Timur (NTT) telah mengirimkan bantuan kepada korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur. Selain kebutuhan makanan, Pemprov NTT juga mengirimkan obat-obatan kepada masyarakat di pengungsian.

"Bantuan-bantuan semua berjalan dengan lancar untuk para pengungsi yang ada di sana dan kami bersyukur untuk semua itu," kata Penjabat (Pj) Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto, dalam rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) NTT, Senin (11/11/2024).

"Bantuan kesehatan, pakaian, makanan siap saji kami kirim ke sana, termasuk juga unsur pendidikan kepada anak-anak mereka yang belajar," ujar mantan Kepala Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan, Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian (Kementan) itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Andriko menjelaskan semua unsur, baik dari pemerintah pusat hingga daerah sama-sama telah bergerak membantu dalam penyiapan kebutuhan masyarakat korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur. "Sampai saat ini kita berterima kasih kepada semua unsur telah bergerak cepat dan sejauh ini penangan di Flores Timur dan Sikka berjalan dengan baik," katanya.

Sebagai informasi, Pemprov NTT sebelumnya telah mengirimkan sebanyak lima ton beras ke Flores Timur guna membantu ketersediaan makanan bagi korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

ADVERTISEMENT

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Flores Timur, Hery Lamawuran, menjelaskan sebanyak 12.288 warga mengungsi akibat letusan Gunung Lewotobi Laki-laki. Sebanyak 869 warga di antaranya mengalami berbagai penyakit.

Para pengungsi itu tersebar di beberapa kecamatan, bahkan ke Kabupaten Sikka. Rinciannya di Kecamatan Titehena 6.375 pengungsi, Kecamatan Wulanggitang (1.236), Kecamatan Ile Bura (127), Kecamatan Demon Pagong (302), Kecamatan Larantuka (365), Kecamatan Ile Mandiri (46), Kecamatan Adonara (12), dan Kabupaten Sikka (3.825).

"Ini ada penambahan dari Kabupaten Sikka, Desa Pruda, beberapa pengungsi mandiri, dan rumah-rumah penduduk yang baru terekam datanya," kata Hery, Minggu (10/11/2024).




(iws/iws)

Hide Ads