Aktivitas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki terus meningkat dalam beberapa hari terakhir. Sebanyak 8.431 warga terpaksa dievakuasi ke posko pengungsian. Jumlah ini naik dua kali lipat dari kemarin.
"Total warga yang sudah dievakuasi ke posko pengungsian, itu sudah 8.431," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur, Fredy Moat, Jumat (8/11/2024).
Berikut rincian warga yang dievakusi:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Kecamatan Titihena terdapat 4.149 jiwa dari 1.068 kepala keluarga (KK) yang tergabung dalam enam desa. Angka itu sudah termasuk bayi (19), balita (201), disalibitas (7), ibu hamil (11), ibu menyusui (15) dan lansia (302).
- Kecamatan Wulanggitang ada 8 desa dengan jumlah pengungsi 1.821 dari 359 KK . Rinciannya laki-laki 889 orang dan perempuan 932 orang, termasuk bayi (5), balita (31), dan lansia (120).
- Kecamatan Ile Bura ada 3 desa dengan jumlah pengungsi 25 orang dari satu KK. Rinciannya laki-laki 14 orang dan perempuan 11 orang. Kemudian balita dan ibu hamil masing-masing dua orang.
- Kecamatan Demon Pagong terdapat 2 desa dengan jumlah pengungsi 135 orang. Rinciannya laki-laki 66 orang dan perempuan 69 orang.
- Kecamatan Larantuka terdapat 8 kelurahan dan satu desa dengan jumlah pengungsi 89 orang dari 19 KK. Rinciannya laki-laki 36 orang dan perempuan 49 orang. Jumlah tersebut sudah termasuk lansia (15), balita (1) serta bayi dan ibu hamil masing-masing dua orang.
- Kecamatan Ile Mandiri terdapat 20 orang dengan rincian laki-laki 8 orang dan perempuan 12 orang dari 6 KK.
- Pulau Adonara terdapat 9 pengungsi yang tersebar di dua desa dan dua kecamatan, yaitu laki-laki 5 orang dan perempuan 4 orang. Jumlah tersebut sudah termasuk balita (4) dan lansia (1).
- Kemudian untuk Kabupaten Sikka terdapat 2.187 orang dengan rinciannya laki-laki 961 orang dan perempuan 1.151 orang yang berasal dari 600 KK. Jumlah tersebut sudah termasuk bayi (38), balita (151), disabilitas (2), ibu hamil (15), dan lansia (249) orang.
"Rata-rata para pengungsi terdampak penyakit ispa, hipertensi, chepalgia, vulnus, myalgia, dyspepsia dan gastritis. Jadi total pengungsi yang terserang penyakit ada 284 orang," ungkap Fredy.
Fredy menjelaskan ribuan pengungsi itu kini ditampung di sejumlah sekolah dan tiga posko yang dibangun oleh pemerintah. Menurut Fredy, jumlah pengungsi yang sangat banyak, maka pemerintah juga sudah menyediakan posko lapangan.
"Pengungsinya dalam jumlah banyak, maka kami dirikan lagi posko-posko lapangan agar semuanya bisa ditempatkan dengan baik dan aman," tandas Fredy.
(dpw/gsp)