"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat dan barat laut. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 14 mm dan durasi sementara ini Β± 12 menit 12 detik," demikian bunyi pernyataan dari Badan Geologi dan PVMBG
Pos Pengamatan Gunung Api Lewotobi Laki-laki, dikutip detikBali, Selasa sore.
Saat ini erupsi sedang berlangsung. Status gunung berada di level IV atau awas. PVMBG mengumumkan enam hal sebagai berikut:
1. Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki, pengunjung maupun wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 7 kilometer (km) dari pusat erupsi.
2. Masyarakat tetap tenang dan mengikuti arahan pemerintah daerah Flores Timue serta tidak mempercayai isu-isu yan tidak jelas sumbernya.
3. Masyarakat di sekitar Gunung Lewotovi Laki-laki harus mewaspadai potensi banjir lahar dan hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
4. Masyarakat yang terdampak hujan abu dapat memakai masker/penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan.
5. Pemerintah daerah senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Folres Timur atau PVMBG di Bandung.
6. PVMBG akan selalu berkoordinasi dengan BPBD NTT dan Satlak PB setempat dalam memberikan informasi tentang kegiatan Gunung Lewotobi Laki-laki.
Sebelumnya, Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB kembali mengoreksi jumlah korban meninggal dunia akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki per Selasa (5/11/2024). Korban tewas saat ini tercatat sebanyak 9 orang dan 1 orang kritis.
"Data pada pukul 07.45 WIB sebanyak sembilan orang meninggal dunia, dan satu orang kritis," kata Kepala Bidang Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keteranganya, Selasa.
Selain itu dilaporkan 31 orang luka berat, 32 orang luka ringan dan dirawat di Puskemas Boru dan Puskesmas Lewolaga, sementara tiga orang dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah dr. Hendrikus Fernandez Larantuka.
(hsa/hsa)