Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo mengeluarkan peringatan kepada kapal wisata dan kapal lainya untuk waspada terhadap dampak erupsi gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Sebaran abu vulkanik bisa memengaruhi jarak pandang saat berlayar.
Peringatan itu tertuang dalam Notice to Mariners (NtM) atau pemberitahuan kepada nakhoda kapal yang dikeluarkan KSOP Labuan Bajo. "NtM itu sebagai antisipasi," kata Kepala KSOP Labuan Bajo Stephanus Risdiyanto, Selasa (5/11/2024).
Dalam NtM itu, KSOP Labuan Bajo mengingatkan kapal-kapal yang berlayar di perairan Taman Nasional Komodo tentang kemungkinan jarak pandang terbatas akibat sebaran abu erupsi gunung Lewotobi Laki-laki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Supaya memperhatikan jarak pandang yang aman serta bernavigasi yang baik, tetap waspada dan memperhatikan cuaca," kata Stephanus.
Kepada nakhoda, Stephanus meminta untuk memastikan kelaiklautan kapal dan berlindung jika cuaca buruk. Nahkoda tidak boleh memaksakan kapal berlayar jika jarak pandang terbatas.
"Berlindung dan berlabuh jangkar apabila jarak pandang terbatas dan melanjutkan pelayaran kembali setelah jarak pandang normal," kata Stephanus.
"Memberitahukan kepada kapal kapal lainnya jika mengetahui adanya bahaya cuaca. Berkoordinasi dengan syahbandar dan Basarnas jika mengetahui cuaca semakin memburuk," lanjut dia.
KSOP tidak akan mengeluarkan surat persetujuan berlayar (SPB) kepada kapal jika cuaca semakin memburuk. SPB adalah syarat yang harus dimiliki setiap kapal untuk boleh berlayar.
"Syahbandar akan mengeluarkan pemberitahuan penundaan keberangkatan kapal jika cuaca semakin memburuk," tegas Stephanus.
(dpw/dpw)