Warga Sumbawa Dilanda Kemarau 4 Bulan, Rela Beli Air Rp 600 Ribu demi Masak

Warga Sumbawa Dilanda Kemarau 4 Bulan, Rela Beli Air Rp 600 Ribu demi Masak

Sui Suadnyana, Ahmada Viqi - detikBali
Jumat, 25 Okt 2024 20:32 WIB
Warga Desa Labangka, Kecamatan Labangka, Sumbawa, NTB, mendapatkan bantuan distribusi air bersih dari Lazah NW. (Dok. Lazah NW)
Foto: Warga Desa Labangka, Kecamatan Labangka, Sumbawa, NTB, mendapatkan bantuan distribusi air bersih dari Lazah NW. (Dok. Lazah NW)
Sumbawa -

Sebanyak 800 kepala keluarga (KK) Desa Plampang, Kecamatan Plampang, dan Desa Labangka, Kecamatan Labangka, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), dilanda kekeringan sejak Juli 2024. Beberapa warga rela membeli air bersih menggunakan tandon seharga Rp 600 ribu per pekan untuk memenuhi kebutuhan memasak.

"Kami rela beli air Rp 600 ribu itu isi 1.000 liter. Itu kita pakai selama tujuh hari," ujar Rumini (56), warga Dusun Labangka II, Desa Labangka, Kecamatan Labangka, Sumbawa, kepada detikBali, Jumat (25/10/2024).

Selain membeli air per tandon, Rumini juga kerap mengambil air ke daerah Sumbawa sejauh 45 kilometer. Pasalnya, jika tidak ada bantuan air bersih, dia harus menyiapkan kendaraan untuk mengangkut air ke kediamannya menggunakan mobil pikap.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau pengambilan ke sumber mata air dari tempat sasaran sangat jauh kurang lebih 45 km," keluh Rumini.

Setali tiga uang dengan Rumini, Jamil juga mengaku kesulitan memasak selama memasuki musim kemarau 2024. Dia pun mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumbawa untuk memberikan bantuan sumur bor agar krisis air di desanya bisa segera teratasi.

ADVERTISEMENT

"Kalau bisa jangan dibantu air, tetapi dibantu dibangunkan sumur bor. Karena kan bantuan distribusi tidak setiap hari," ujar Jamil.

Sekretaris Pengurus Wilayah Lembaga Amal, Zakat, Infaq, Amal, Wakaf, dan Hibah (Lazah) Nahdlatul Wathan (NW), Moh Nawawi Ishaq, mengatakan telah mendistribusikan air bersih ke dua dusun di Kecamatan Plampang dan Labangka, Sumbawa, NTB.

"Minggu ini ada dua kecamatan kami sasar. Jadi di data kami ada 800 KK yang diberikan air bersih," ujar Nawawi.

Khusus dua desa kecamatan Labangka dan Plampang tersebut, Lazah NW menyediakan air bersih sekitar 25.000 liter. Namun, Lazah NW mengalami beberapa kendala dalam pendistribusian. "Selain jarak, jalan rusak juga dan jangkauan ke tempat warga cukup jauh," ujar Nawawi.

"Di samping jarak distribusi jauh, jalan ke lokasi juga cukup sulit karena jalan akses kurang bagus," jelas Nawawi.

Peliknya lagi, Nawawi melanjutkan, beberapa keluarga di di Dusun Labangka II, Desa Labangka, Kecamatan Labangka, terpaksa membeli air galon isi ulang untuk memenuhi kebutuhan memasak. "Kami juga belikan sekitar 60 galon air bersih karena air yang kami bawa cukup kesulitan ke lokasi," katanya.

Nawawi pun berharap agar Pemkab Sumbawa segera menyelesaikan persoalan air bersih di dua kecamatan tersebut.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads