Ratusan kepala keluarga (KK) di Desa Golomori, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), terdampak krisis air bersih. Mereka terpaksa membeli air isi ulang kemasan galon hingga mengandalkan air sumur atau air kali untuk kebutuhan sehari-hari.
"Sekitar 300-an KK lebih (terdampak krisis air bersih), itu menyebar di tiap dusun, yakni Lenteng, Jarak, Lo'ok, dan Compang," kata Kepala Desa Golo Mori, Samaila, Minggu (20/10/2024).
Golomori dapat ditempuh dengan 25 menit perjalanan darat dari Labuan Bajo. Desa itu dikenal karena menjadi lokasi pusat meetings, incentives, conferences, and exhibitions (MICE) yang dikelola oleh PT Injourney Tourism Development Corporation (ITDC). Golomori juga dipersiapkan menjadi kawasan ekonomi khusus (KEK).
Samaila mengatakan warga yang tidak bisa membeli air galon semakin susah saat musim kemarau tiba seperti sekarang. Sebab, air sungai juga mengering. Di sisi lain, ia menyebut air sumur dan air kali di desanya tak layak untuk dikonsumsi.
"Warga yang tidak bisa beli (air galon) ya konsumsi air sumur, kadang air kali. Sekarang kali sudah kering," ujar Samaila. Ia berharap pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang dilantik hari ini bisa menyediakan air bersih untuk warga Golomori.
(iws/nor)