Geotermal Poco Leok Sumber Energi Listrik Terbarukan di Manggarai

Manggarai

Geotermal Poco Leok Sumber Energi Listrik Terbarukan di Manggarai

Ambrosius Ardin - detikBali
Senin, 07 Okt 2024 20:42 WIB
Ilustrasi Arus Listrik Rumah
Ilustrasi jaringan listrik. (Foto: PLN Jateng)
Manggarai -

Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) Marianus Yosef Jelamu mengatakan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Geotermal Ulumbu di Poco Leok, Manggarai, merupakan pembangkit listrik energi terbarukan. Dia saat ini juga menjadi Ketua Tim Persiapan Pengadaan Lahan pengembangan Geotermal Ulumbu.

"Penjelasan para ahli itu (PLTP Geotermal) bisa dimanfaatkan untuk sumber energi, misalnya lisrtik," kata Marianus, Senin (6/10/2024).

Ia mengatakan geotermal bisa diandalkan untuk energi baru dan terbarukan demi kelestarian lingkungan. Sebab, emisi karbon yang dihasilkan lebih kecil dibandingkan sumber energi lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Geotermal sebagai sumber energi ini menghasilkan karbon yang lebih kecil bila dibanding sumber energi lainnya seperti batu bara, diesel. Makanya geotermal bisa diandalkan untuk energi baru dan terbarukan. Energi lain yang menghsilkan karbon yang lebih sedikit misal tenaga surya, angin, dan gelombang laut," kata Marianus.

Marianus mengatakan pengembangan geotermal Ulumbu merupakan proyek strategis nasional. Proyek ini dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat dan Pemkab Manggarai.

ADVERTISEMENT

"Peran pemda memberikan izin yang diperlukan seperti penetapan lokasi, izin ligkungn, IMB. Mungkin itu," tandas Marianus.

Pengembangan Geotermal Ulumbu unit 5 dan 6 di Poco Leok dikerjakan PT PLN (Persero). Pengembangan Geotermal itu saat ini sudah memasuki proses pengadaan lahan tahap 2, yaitu tahap persiapan lahan bagian 2.

Manajer PT PLN UPP Nusra 2 Osta Melanno menegaskan pengembangan geotermal ini tetap dengan menghormati adat-istiadat setempat.

Menurutnya, proyek PLTP itu merupakan salah satu upaya transisi energi di tanah air guna mencapai target net zero emissions atau nol emisi pada 2060. Selain itu juga untuk mewujudkan kemandirian energi dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di wilayah sumber energi.

"Kami memastikan tiap tahap pengembangan PLTP ini, termasuk pada tahap pembebasan lahan, selalu mengutamakan sosialisasi kepada masyarakat setempat," kata Osta dalam keterangan tertulis, Minggu (6/10/2024).

"Hal ini kami lakukan karena PLN tidak hanya fokus pada pembangunan secara fisik terhadap PLTP saja, melainkan juga tetap menghormati adat-istiadat setempat sekaligus memastikan masyarakat dan lingkungan sekitar tetap terjaga kelestariannya," lanjut dia.

Osta menjelaskan pengembangan geotermal sejalan dengan prinsip-prinsip environmental, social, and governance (ESG) yang selalu diterapkan PT PLN di seluruh wilayah kerja. PLN, Osta berujar, bersama pemerintah daerah setempat secara aktif melibatkan warga sekitar dalam program-program berupa pengembangan pertanian berbasis potensi lokal.

Selain itu juga berupaya mengembangkan penyediaan sarana dan prasarana umum, penyediaan fasilitas air bersih, serta pembudidayaan ikan air tawar.
"Berkat dukungan dari pemerintah daerah dan partisipasi aktif dari masyarakat tersebut, pengembangan PLTP Ulumbu kini telah memperoleh dukungan dari sebagian besar masyarakat sekitar," ujar Osta.

Ia mengatakan langkah kolaboratif tersebut tidak akan berhenti ketika pembangunan PLTP telah beroperasi nanti. Namun, akan berlanjut terus demi menghadirkan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat sekitar Ulumbu pada khususnya dan NTT pada umumnya.




(dpw/dpw)

Hide Ads