Ancaman Narkoba di Labuan Bajo, BNN Bentuk BNNK Manggarai Barat

Ancaman Narkoba di Labuan Bajo, BNN Bentuk BNNK Manggarai Barat

Ambrosius Ardin - detikBali
Selasa, 20 Agu 2024 16:14 WIB
Kepala BNN Marthinus Hukom di Kantor Bupati Manggarai Barat di Labuan Bajo, Selasa (19/8/2024). (Ambrosius Ardin)
Foto: Kepala BNN Marthinus Hukom di Kantor Bupati Manggarai Barat di Labuan Bajo, Selasa (19/8/2024). (Ambrosius Ardin/detikBali)
Manggarai Barat -

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Marthinus Hukom mengingatkan bahaya peredaran narkoba di destinasi pariwisata Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Terlebih, ada penerbangan langsung dari luar negeri ke Labuan Bajo mulai 3 September 2024. Marthinus kini gerak cepat untuk membentuk BNN Kabupaten (BNNK) Manggarai Barat di Labuan Bajo.

"Apalagi saya dengar tanggal 3 September ini ada penerbangan internasional yang mulai berlaku, yaitu dari Malaysia dan Singapura. Ada konsekuensi yang harus kami antisipasi," kata Marthinus di Labuan Bajo, Selasa (20/8/2024).

Penandatanganan Mou dan Naskah Perjanjian Hibah Daerah dalam rangka percepatan pembentukan BNN Kabupaten Manggarai Barat, di Kantor Bupati Manggarai Barat di Labuan Bajo, Selasa (20/8/2024). Hibah daerah itu berupa tanah untuk pembangunan kantor BNNK Manggarai Barat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Marthinus mengatakan BNN mengantisipasi peredaran narkoba ke Labuan Bajo melalui penerbangan langsung ke daerah tersebut karena produsen terbesar narkoba berada di negara yang tak jauh dari Indonesia, yakni Myanmar. Ia mengatakan selain melalui laut di perbatasan negara, narkoba masuk ke Indonesia juga melalui jalur penerbangan.

"Karena kita ketahui produsen narkoba terbesar di dunia hari ini adalah di Asia Tenggara, Myanmar, dekat sekali dengan Indonesia. Pengalaman-pengalaman kami mengungkap narkoba itu mereka masuk baik lewat pintu laut perbatasan maupun pintu udara yaitu penerbangan. Maka tidak menutup kemungkinan barang itu bisa masuk ke sini (Labuan Bajo)," jelas Martinus.

ADVERTISEMENT

"Kami siap menghadapi mereka dengan segala konsekuensi. Kita bekerja sama. Pesan saya kepada pelaku-pelaku, para pengedar gelap narkoba itu jangan coba-coba masuk, kita siap menghadapi mereka," tandas dia.

Diketahui, penerbangan langsung dari luar negeri ke Bandara Internasional Komodo Labuan Bajo dimulai pada 3 September 2024. Penerbangan perdana itu dilayani maskapai Air Asia dari Kuala Lumpur, Malaysia. Air Asia telah mulai menjual tiket penerbangan tersebut sejak beberapa pekan lalu. Dibukanya penerbangan langsung ke Bandara Komodo itu diprediksi akan meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Labuan Bajo.

Pemkab Manggarai Barat Hibahkan Lahan 2.200 Meter Persegi

Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Barat menghibahkan lahan seluas 2.200 meter persegi untuk pembangunan kantor BNNK di Labuan Bajo.

Marthinus dan Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng menandatangani Mou dan Naskah Perjanjian Hibah Daerah dalam rangka percepatan pembentukan BNN Kabupaten Manggarai Barat, di Kantor Bupati Manggarai Barat di Labuan Bajo, Selasa.

"Luas lahannya 2.200 meter persegi (m2)," ungkap Weng seusai penandatanganan MoU dan Naskah Perjanjian Hibah Daerah tersebut.

Pemkab Manggarai Barat, Weng melanjutkan, menyambut baik pembentukan BNNK di Labuan Bajo. Manggarai Barat bakal menjadi kabupaten/kota keempat di NTT yang dibentuk BNNK oleh BNN. Sebelumnya sudah ada BNNK Kupang, Belu dan Rote. Weng mengatakan pemkab siap memfasilitasi penempatan personel BNN di Labuan Bajo sebelum kantor resminya selesai dibangun.

"Pemerintah sangat menyambut baik pembentukan ini. Walaupun gedungnya belum ada orangnya bisa tempatkan kita akan fasilitasi. Butuh gedung sementara kita bisa fasilitasi menyiapkan itu yang penting bahwa dengan adanya BNNK di Labuan Bajo ini kita bisa melakukan pencegahan masuknya narkoba ke wilayah kita ini," kata Weng.

Adapun Marthinus mengatakan pembentukan BNNK Manggarai Barat merupakan kebutuhan mendesak untuk mencegah peredaran narkoba di destinasi pariwisata Labuan Bajo. Menurut dia Labuan Bajo yang pariwisatanya sedang berkembang maju itu rentan terjadi peredaran narkoba.

BNN mengantisipasi pergerakan orang hingga pergerakan gagasan untuk peredaran narkoba ke destinasi pariwisata superprioritas Labuan Bajo.

"Sejak beberapa tahun lalu Labuan Bajo telah ditetapkan sebagai 10 destinasi prioritas oleh pemerintah Indonesia. Ketika bicara tentang pariwisata kita berbicara tentang pergerakan manusia," kata Marthinus.

"Setiap perkembangan pergerakan manusia ada empat konsekuensi. Yakni pergerakan orang itu sendiri, pergerakan barang yang dibawa oleh orang, transportasi capital, uang, modal, dan terakhir pergerakan gagasan manusia," lanjut dia.

Marthinus mengaku melihat potensi peredaran narkoba di Labuan Bajo apalagi ada rencana penerbangan langsung dari luar negeri ke Labuan yang dimulai 3 September mendatang. Ia memastikan akan menjaga Labuan Bajo dari peredaran narkoba.

"Dalam hal ini saya sebagai kepala BNN melihat potensi itu dan kita harus bisa menjaga. BNN secara struktural bekerjasama dengan Pemerintah Daerah dalam hal ini bupati dan wakil Bupati untuk mengantisipasi sejak awal. Saya melihat pemerintah Manggarai Barat susah mengantisipasi potensi itu," ujarnya.

Marthinus mengatakan salah satu pertimbangan mempercepat pembangunan BNNK adalah dengan melihat perkembangan pariwisata dan pertumbuhan ekonomi daerah tersebut. Labuan Bajo yang menjadi destinasi ratusan ribu wisatawan mancanegara dan Nusantara rentan terjadi peredaran narkoba.

"Karena bisnis haram ini dia berbanding lurus dengan pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan pariwisata. Semakin tinggi pertumbuhan ekonomi, daya beli masyarakat tinggi, daya gerak juga tinggi maka propaganda-propaganda penggunaan narkoba ini akan besar juga dan pasarnya otomatis akan meningkat. Kita lakukan pencegahan semaksimal mungkin," tegas Marthinus.

Ia mengatakan pembangunan kantor BNNK Manggarai Barat masih harus koordinasi terlebih dahulu dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB). Sembari menunggu itu, Marthinus akan membentuk satu pos BNN di Labuan Bajo. Pembentukan pos BNN itu untuk mengawasi peredaran narkoba di Labuan Bajo.

"Sambil menunggu saya akan menempatkan salah satu pos interdiksi di sini untuk mengawasi narkoba karena tidak bisa kita menunggu dibangun dulu baru bekerja," tegas Marthinus.




(hsa/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads