Simon Kamlasi Bicara Tantangan & Potensi Pengembangan Wisata di NTT

Simon Kamlasi Bicara Tantangan & Potensi Pengembangan Wisata di NTT

Alfi Kholisdinuka - detikBali
Minggu, 18 Agu 2024 19:11 WIB
Kepala Staf Korem 161/Wira Sakti Kolonel Cpl. Simon Petrus Kamlasi saat ditemui di Labuan Bajo (Ambrosius Ardin)
Foto: Dok. Istimewa
Jakarta -

Bakal Calon Gubernur Nusa Tenggara Timur (Bacagub NTT) Brigjen Simon Petrus Kamlasi (SPK) menyoroti beberapa isu strategis yang menjadi tantangan besar bagi NTT. Salah satunya terkait potensi besar pariwisata NTT yang belum dimaksimalkan secara optimal.

Sebagai contoh, kata dia, wisatawan yang datang ke destinasi populer seperti Labuan Bajo hanya bertahan beberapa hari. Ia mengusulkan agar skema pengembangan pariwisata diatur lebih baik, sehingga wisatawan dapat mengunjungi lebih banyak destinasi potensial seperti Ruteng, Ngada, Ende, hingga Lembata.

Hal ini dia ungkapkan saat diskusi bersama anggota dan pengurus Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Kupang. Dalam kesempatan itu, SPK juga mengajak kader-kader PMKRI untuk turut serta dalam menyusun visi dan misi pembangunan NTT.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya rindu NTT ini dibangun dengan konsep berpikir luas, dan itu dimiliki oleh adik-adik di PMKRI dan organisasi mahasiswa lainnya," kata SPK dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (18/8/2024).

Ia juga mengungkapkan niatannya untuk melibatkan organisasi mahasiswa lain, seperti Cipayung, dalam upaya bersama membangun NTT.

ADVERTISEMENT

Sebab, dengan potensi besar yang dimiliki NTT, terutama dalam sektor pariwisata dan sumber daya alam, dirinya yakin bahwa generasi muda dapat memberikan kontribusi signifikan dalam memperbaiki kondisi daerah yang selama ini masih bergulat dengan masalah kemiskinan, stunting, dan pembangunan yang belum merata.

Sementara itu, selain masalah wisata SPK juga menyoroti kasus human trafficking atau perdagangan yang semakin marak. Menurutnya, diperlukan upaya kolaboratif dan perbaikan menyeluruh dari aparat pemerintah untuk bisa menghentikan human trafficking.

"Salah satu langkah pertama, adalah membenahi sistem pemerintahan di semua tingkat. Benahi aparatnya dulu dan sistem yang dibangun harus terbaik dan terus dievaluasi," ujar SPK.

Selain itu, SPK juga menyoroti masalah kemiskinan yang kerap digunakan para pelaku perdagangan manusia. Pasalnya, para pelaku ini kerap menyusup ke wilayah-wilayah yang menjadi kantong kemiskinan dengan modus menawarkan pekerjaan dengan janji manis.

Tidak hanya itu, SPK juga menyinggung bahwa jaringan terorisme pun menyasar kelompok-kelompok miskin ini.

Sebagai informasi, menuju Pemilihan Gubernur NTT 2024-2029 saat ini, Brigjen Simon Petrus Kamlasi sedang dalam proses pensiun dini dari TNI dan bersiap maju dalam Pilgub NTT 2024.

SPK akan berpasangan dengan Adrianus Garu dengan membawa visi besar untuk kemajuan NTT dengan tagline 'SIAGA untuk NTT Maju'.
Pasangan ini telah mendapatkan dukungan resmi dari tiga partai politik, yakni Nasdem, PKB, dan PKS, dengan total 16 kursi di DPRD NTT.

Melalui ajakan kolaborasi bersama mahasiswa dan kaum muda, SPK berharap dapat membangun NTT yang lebih baik, bebas dari human trafficking, dan mampu memaksimalkan potensi daerah demi kesejahteraan rakyat.

(akd/akd)

Hide Ads