79 Tahun RI Merdeka, Bupati Edi Endi Soroti Kemiskinan-Kematian Ibu Anak

Manggarai Barat

79 Tahun RI Merdeka, Bupati Edi Endi Soroti Kemiskinan-Kematian Ibu Anak

Ambrosius Ardin - detikBali
Sabtu, 17 Agu 2024 19:33 WIB
Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi pada peringatan HUT Kemerdekaan ke-79 RI di Labuan Bajo, Sabtu (17/8/2024. (Foto: Dok. Diskominfo Manggarai Barat)
Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi pada peringatan HUT Kemerdekaan ke-79 RI di Labuan Bajo, Sabtu (17/8/2024. (Foto: Dok. Diskominfo Manggarai Barat)
Manggarai Barat -

Pidato Bupati Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada peringatan HUT Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia, Sabtu (17/8/2024) turut menyoroti angka pengangguran dan penduduk miskin yang masih cukup tinggi di daerah tersebut. Ia juga menyoroti kasus kematian ibu dan bayi serta stunting.

"Walaupun ada banyak capaian, tapi masih ada sejumlah catatan yang menjadi pekerjaan rumah untuk kita ke depan. Persentase jumlah penduduk miskin dan angka pengangguran masih cukup tinggi walaupun terus menunjukkan hasil yang positif," kata Bupati Edi Endi.

Kasus kematian ibu dan bayi serta stunting juga harus menjadi perhatian serius untuk segera ditangani. Perlu kolaborasi lintas sektor untuk mengatasi masalah tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di sektor kesehatan, angka kematian ibu, angka kematian bayi dan stunting masih menjadi salah satu isu yang sangat penting untuk segera ditangani oleh kita semua. Intervensi lintas sektor pada urusan kesehatan yang komprehensif, sinergis dan terkoordinasi menjadi hal yang sangat penting untuk segera dilaksanakan guna menekan angka kematian ibu dan bayi," tegas Edi Endi.

Dalam pidatonya, Ketua DPW Partai NasDem NTT juga itu menyampaikan sejumlah capaian pembangunan di daerah tersebut. Namun Edi Endi menegaskan kemajuan daerah bukan hanya pencapaian yang tergambar dalam angka statistik tapi juga pada kondisi manusianya.

ADVERTISEMENT

"Kemajuan Kabupaten Manggarai Barat bukan hanya tentang angka dan statistik. Ini tentang manusia, tentang keluarga, tentang masa depan yang kita bangun bersama," kata Edi Endi.

Adapun tingkat pengangguran terbuka di Manggarai Barat menurun dari 4,91 persen pada tahun 2022 menjadi 4,42 persen pada tahun 2023. Edi Endi mengatakan pencapaian ini adalah salah satu langkah besar menuju pengurangan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Dengan semakin banyaknya lapangan kerja yang tercipta, semakin banyak pula keluarga yang dapat hidup lebih sejahtera dan mandiri," ujarnya.

Sementara itu persentase penduduk miskin di Manggarai Barat menunjukan tren menurun dalam tiga tahun terakhir. Terdapat 17,15 persen penduduk miskin pada 2022, menurun menjadi 16,82 persen pada 2023 dan 16,74 persen pada 2024. Kemiskinan ekstrem juga mengalami penurunan dari 9,79 persen pada tahun 2022 menjadi 4,52 persen pada 2023.

Edi Endi mengatakan prevalensi stunting juga mengalami penurunan yang signifikan dari 15,9 persen pada tahun 2022 menjadi 8,2 persen pada tahun 2023.

Pencapaian lainnya di antaranya peningkatan usia harapan hidup dari 67,46 tahun pada 2021 menjadi 68 tahun pada 2023. Edi Endi juga memaparkan pertumbuhan ekonomi Manggarai Barat yang meningkat dari 4,12 persen pada 2022 menjadi 4,77 persen pada tahun 2023. Persentase pertumbuhan ekonomi itu menjadi yang tertinggi di provinsi NTT.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) juga mengalami peningkatan dalam tiga tahun terkahir, dari 64,17 pada tahun 2021, meningkat menjadi 64,92 pada tahun 2022 dan bertumbuh lagi menjadi 65,81 pada tahun 2023. Edi Endi mengatakan peningkatan ini menunjukkan kualitas hidup masyarakat terus membaik.

"IPM mencerminkan kemajuan dalam berbagai aspek kehidupan seperti kesehatan, pendidikan, dan ekonomi," kata Edi Endi.




(dpw/gsp)

Hide Ads