Perahu Angkut 9 PMI Tenggelam di Malaysia, Satu Korban Jiwa dari Malaka

Kupang

Perahu Angkut 9 PMI Tenggelam di Malaysia, Satu Korban Jiwa dari Malaka

Yufengki Bria - detikBali
Jumat, 09 Agu 2024 09:23 WIB
Jenazah Anastasia Seo (24), PMI asal Kabupaten Malaka yang merupakan korban perahu tenggelam di perairan Malayasia, di Bandara El Tari Kupang, Jumat (9/8/2024).
Jenazah Anastasia Seo (24), PMI asal Kabupaten Malaka yang merupakan korban perahu tenggelam di perairan Malayasia, di Bandara El Tari Kupang, Jumat (9/8/2024). Foto: Yufengki Bria/detikBali
Kupang -

Sebuah perahu motor bermuatan sembilan pekerja migran Indonesia (PMI) tenggelam di Malaysia. Dalam insiden itu, enam PMI selamat, dua orang hilang, dan satu PMI tewas.

Korban tewas itu adalah Anastasia Seo, seorang PMI ilegal asal Desa Niti, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT). Jenazah perempuan berusia 24 tahun itu tiba di Bandara El Tari Kupang pada Jumat (9/8/2024) pagi.

"Dua orang dinyatakan hilang, sementara satunya berasal dari Kabupaten Malaka meninggal dunia setelah perahu yang ditumpangi sembilan PMI tenggelam di Malaysia," ujar Kepala Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) NTT, Suratmi Hamida, kepada detikBali, Jumat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suratmi menjelaskan tenggelamnya perahu tersebut berawal saat para korban bersama dua awak kapal berangkat dari perairan Malaysia pada Jumat (26/7/2024) malam menuju Tanjung Balai Asahan, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. Namun, perahu tersebut dihantam gelombang tinggi.

Saat itu, para PMI sedang tidur nyenyak. Mereka terkaget saat perahunya hampir tengggelam.

ADVERTISEMENT

Para PMI langsung meninggalkan perahu untuk menyelamatkan diri dengan menggunakan jeriken dan gabus. "Mereka saat itu terombang-ambing di tengah laut selama empat hari tanpa makanan dan minuman," tutur Suratmi.

Beruntung, Suratmi berujar, sebuah kapal tanker TTC Vishaka yang sedang berlayar dari Malaysia ke Bangladesh pada Senin (29/7/2024) sore, melihat para PMI yang sedang terombang-ambing. Kapten kapal itu langsung menghubungi kantor SAR Medan untuk mengevakuasi mereka.

Saat dievakuasi, enam orang selamat. Namun, Anastasia sudah meninggal. Mereka yang selamat yaitu, Mujar Samosir (37), Darmayani (28), Dimas Afrizal (31), Syafrizal Manurung (36), Edwin (40) dan Aldian (41). Mereka semuanya berasal dari Sumatera Utara.

Suratmi menambahkan PMI ilegal asal NTT yang meninggal di Malaysia berjumlah 73 orang. Namun, dua di antaranya dimakamkan di Malaysia, sedangkan 71 lainnya dipulangkan ke daerah asalnya masing-masing.




(gsp/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads