Lagi, 2 PMI Ilegal asal NTT Meninggal di Malaysia

Lagi, 2 PMI Ilegal asal NTT Meninggal di Malaysia

Yufengki Bria - detikBali
Minggu, 21 Jul 2024 18:51 WIB
Dua jenazah PMI saat tiba di terminal kargo Bandara El Tari Kupang, Sabtu (20/7/2024). (Dok. BP3MI NTT).
Dua jenazah PMI saat tiba di terminal kargo Bandara El Tari Kupang, Sabtu (20/7/2024). (Dok. BP3MI NTT).
Kupang -

Dua pekerja migran Indonesia (PMI) asal Nusa Tenggara Timur (NTT) meninggal di Malaysia. Mereka diketahui bekerja di Negeri Jiran lewat jalur ilegal.

Dua PMI yang meninggal itu yakni Mery Joseph (50) dan Kristianus Bere Tai (42). Jenazah mereka tiba di Kupang, NTT, pada Sabtu (20/7/2024) siang.

"Kemarin ada jenazah lagi yang tiba. Total dalam tahun ini sudah 65 PMI yang meninggal dunia di Malaysia," ujar Kepala Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) NTT, Suratmi Hamida, kepada detikBali, Minggu (21/7/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suratmi mengungkapkan Mery Joseph merupakan PMI asal Desa Danga, Kecamatan Aesesa, Nagekeo. Wanita itu dilaporkan meninggal dunia di JPN Lahad Datu, Malaysia, pada Kamis (11/7/2024).

"Korban ini sudah bekerja selama 24 tahun di Malaysia. Dia meninggal karena menderita penyakit kanker payudara," ungkap Suratmi.

ADVERTISEMENT

Sedangkan Kristianus, Suratmi melanjutkan, merupakan PMI asal Desa Mahuitas, Kecamatan Lamaknen Selatan, Belu. Kristianus meninggal dunia di perusahaan Tradewinds Plantation Miri, Serawak, Malaysia, pada Senin (15/7/2024).

"Kalau Kristianus, penyebab kematiannya belum diketahui karena keluarga di sana menolak diautopsi dan dia sudah 16 tahun bekerja di sana," jelas Suratmi.

Menurut Suratmi, BP3MI NTT sudah memfasilitasi pemulangan dua jenazah PMI tersebut ke kampung halamannya masing-masing. "Kami sudah fasilitasi semua. Petugas juga ikut mengantar sampai kampung masing-masing," tandas Suratmi.




(dpw/dpw)

Hide Ads